Pengeluaran Turis di Bali lebih Rendah Dibanding Malaysia

Oleh sukri

Kamis, 2 Desember 2021

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM- Besaran biaya pengeluaran turis di Bali masih lebih rendah dibandingkan dengan pengeluaran turis di Kuala Lumpur, Malaysia. Padahal,  kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, sebaran wisatawan di Bali paling tinggi, baik dari mancanegara maupun domestik.

“Pada 2018, pengeluaran turis per malam di Indonesia masih lebih kecil dibandingkan negara lain di Asia. Bisa dilihat dari tabel, kalau Indonesia masih di bawah Malaysia,” kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) secara daring di Jakarta, Rabu (1/12).

Berdasarkan data Mastercard 2018, pengeluaran turis per malam di Bali sekitar US$ 125, di bawah Kuala Lumpur, Malaysia, sebesar US$ 142.

Sementara itu, pengeluaran turis per malam di Osaka (Jepang) sebesar  US$ 223, di Phuket (Thailand) sebesar US$ 247 dan Singapura sebesar US$ 272.

Menurut Luhut, pandemi Covid-19 telah menyebabkan pergeseran paradigma dari pariwisata berbasis kuantitas menjadi pariwisata berkualitas.

Paradigma tersebut membuat wisatawan berpengeluaran tinggi lebih diutamakan dibandingkan tingginya jumlah wisatawan berpengeluaran rendah.

“Maka kita harus buat yang berkualitas,” katanya.

Dalam paparannya, Luhut juga menyebut terkonsentrasinya sebaran wisatawan mancanegara di Bali merupakan masalah utama.

Sejak 2015-2019, kunjungan wisman ke Bali terus mengalami peningkatan dengan kontribusi 63,4% terhadap total kunjungan wisman ke Indonesia.

Meski didominasi wisman, Luhut juga menyebut kunjungan wisatawan domestik pun terus meningkat ke Bali. (ki)

 

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment