Antisipasi OTG Omicron, “Testing-Tracing” Diinstruksikan Diperkuat

Oleh sukri

Senin, 27 Desember 2021

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menginstruksian agar testing dan tracing (pengetesan dan pelacakan) terus diperkuat untuk mengantisipasi penyebaran Omicron.

Luhut menyebut banyak orang tanpa gejala (OTG) yang ditemukan dalam kasus Omicron. Di saat yang bersamaan, terlihat adanya penurunan testing dan tracing.

“Karena mungkin di beberapa tempat sudah banyak yang nol kasus, sehingga mereka malas melakukan testing. Namun, kami imbau untuk tetap melakukan testing karena OTG banyak ditemukan dalam Omicron ini,” katanya soal  perkembangan penanganan COVID-19 di Jakarta, Senin (27/12).

Menurut dia, testing dan tracing akan membantu mengidentifikasi potensi penyebaran kasus dengan cepat dan mengisolasi penyebaran tersebut supaya tidak meluas.

“Melalui testing dan tracing yang kuat, langkah karantina di level mikro, seperti yang dilakukan di Wisma Atlet, dapat kita implementasikan seandainya transmisi lokal varian Omicron sudah terdeteksi,” kata Luhut  yang juga sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN)

Dia memastikan berkat langkah-langkah tegas yang diambil pemerintah untuk mencegah masuknya varian Omicron, kasus COVID-19 yang terjadi di Tanah Air masih berada pada tingkat yang rendah.

Terhitung sudah 164 hari kasus tetap rendah, sejak puncak kasus varian Delta pada 15 Juli lalu, hingga saat ini belum terlihat adanya indikasi peningkatan kasus akibat gelombang Omicron.

Demikian pula tingkat perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian saat ini masih menunjukkan tanda-tanda yang cukup terkendali.

“Namun, pemerintah tetap hati-hati dan waspada karena masih banyak ketidaktahuan kita mengenai virus ini,” katanya.

Koordinator PPKM Jawa-Bali itu menuturkan pengawasan terhadap data COVID-19 dilakukan secara ketat hingga level kabupaten/kota.

“Sebagaimana saya sampaikan pekan lalu, pengetatan kegiatan masyarakat baru akan dilakukan ketika sudah melebihi threshold (ambang batas) tertentu, dengan memperhatikan tidak hanya kasus harian, tetapi juga kasus perawatan RS dan kematian,” jelasnya.

Adapun capaian vaksinasi umum dan lansia di Jawa-Bali juga terus meningkat. Capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua di Jawa-Bali masing-masing telah mencapai lebih dari 80 persen dan 60%.

Begitu pula hasil sementara Serosurvei Nasional juga menunjukkan tingkat kekebalan masyarakat yang cukup tinggi.

“Namun, masih terdapat beberapa daerah kabupaten/kota dengan vaksinasi dosis pertama di bawah 50% pemerintah terus mendorong peran serta pemerintah daerah untuk terus memaksimalkan suntikan vaksin di wilayahnya,” katanya.

Pemerintah, lanjut Luhut, juga meminta kepada seluruh daerah agar mempersiapkan kesiapan fasilitas RS dan isolasi terpusat dari sekarang untuk memitigasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, penegakan protokol kesehatan dan penggunaan PeduliLindungi dalam masa Natal dan tahun baru juga harus terus ditingkatkan. (ki)

 

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment