Program Prioritas PEN Direalisasikan sejak Awal Tahun

Oleh sukri

Senin, 10 Januari 2022

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan beberapa program prioritas pada Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022 didorong untuk direalisasikan sejak awal tahun.

“Untuk mendorong optimalisasi Program PEN 2022, pemerintah mendorong agar sejak di awal tahun, beberapa program prioritas yang berdampak langsung terhadap ekonomi dan masyarakat harus sudah bisa mulai untuk direalisasikan,” kata Airlangga di Jakarta, Minggu (9/1).

Untuk itu, pemerintah akan melakukan front loading beberapa Program PEN 2022 atau akselerasi belanja di kuartal I dan II tahun ini. Walaupun dalam pelaksanaannya nanti masih dapat berubah mengikuti dinamika dan situasi di lapangan.

Program tersebut pertama, yaitu subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 3%  pada Januari hingga Juni 2022. Prioritas dilakukan dengan mempertimbangkan tingginya permintaan dan realisasi KUR yang pada 2021 mencapai Rp 23,2 triliun per bulan, sehingga perlu dilanjutkan pada 2022.

“Diberikan perpanjangan tambahan subsidi bunga KUR selama 6 Bulan (Januari-Juni 2022), yang memerlukan anggaran sebesar Rp 5,64 triliun,” kata Airlangga.

Program kedua yaitu perluasan Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima & Warung (BT-PKLW) dan percepatan penyalurannya. Program ini untuk 1 juta PKL dan warung yang masing-masing disalurkan Rp 1,2 juta. Pada 2021 berhasil disalurkan 100%  dalam waktu relatif singkat.

Perluasan target sasaran dilakukan dengan menambahkan nelayan atau Penduduk Miskin Ekstrim (PME) di wilayah pesisir pada 212 kabupaten/kota, dengan jumlah sekitar 1,76 juta orang.

Selanjutnya, yang ketiga insentif fiskal berupa PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk perumahan. Insentif fiskal berupa PPN DTP untuk perumahan pada 2021 dialokasikan sebesar Rp 0,96 triliun dan realisasinya sebesar 100%.

“Perpanjangan PPN DTP untuk Januari sampai Juni 2022, namun besarannya dikurangi sebesar 50% dari sebelumnya,” kata Erlangga.

Kemudian, insentif fiskal berupa PPnBM DTP untuk otomotif, di mana insentif fiskal PPnBM DTP untuk otomotif pada 2021 alokasi awal Rp 3,46 triliun, dinaikkan menjadi Rp 6,58 triliun, dan realisasi 100%.

“Sesuai Surat Menperin kepada Menkeu, untuk mobil dengan harga di bawah Rp 250 juta, PPnBM sama dengan Rp0, yang saat ini masih dikaji lebih lanjut oleh Kemenkeu,” kata Airlangga.

Diketahui, pada tahun anggaran 2022 telah disiapkan alokasi anggaran sebesar Rp 414,1 triliun untuk Program PEN 2022, yang fokus pada tiga klaster yaitu bidang kesehatan sebesar Rp 117,9 triliun; bidang perlindungan masyarakat sebesar Rp 154,8 triliun; dan pemulihan ekonomi sebesar Rp 141,4 triliun.

“Untuk bidang kesehatan dan bidang perlindungan masyarakat, besaran alokasi anggaran akan menyesuaikan dengan perkembangan kasus COVID-19 di lapangan,” pungkas Airlangga. (sr)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment