Masa Registrasi Good Design Indonesia 2022 Diperpanjang

Oleh rudya

Jumat, 25 Maret 2022

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM  – Untuk menjaring para desainer otomotif dan berbagai desainer manufaktur lainnya, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan memperpanjang masa registrasi Good Design Indonesia (GDI) 2022 menjadi 30 April 2022. Sebelumnya,pendaftaran GDI 2022 dibuka pada 20 Januari 2022 dan berakhir 31 Maret 2022. Perpanjangan ini dilakukan karena besarnya antusiasme dari para desainer dan pelaku usaha untuk mengikuti ajang penghargaan berskala nasional tersebut.

Antusiasme para peserta terlihat saat Ditjen PEN menyosialisasikan GDI 2022 di sejumlah wilayah. Perpanjangan masa registrasi GDI 2022 diumumkan pada sosialisasi GDI yang digelar di Indonesia Design Development Centre (IDDC), Jakarta, pada Kamis(24/3).

Sebelumnya, sosialisasi GDI sudah dilakukan di Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Makassar,Bali, dan dua kali di Bandung.“Dengan memperpanjang masa registrasi GDI 2022, diharapkan akan semakin banyak desainer dan pelaku usaha yang berpeluang meraih penghargaan. Para pemenang GDI nantinya akan menjadi mitra Kemendag dalam memajukan sektor desain industri nasional, meningkatkan kinerja ekspor nonmigas, sekaligus memajukan ekonomi bangsa,”kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, pada kesempatan terpisah.

Pada sosialisasi kali ini, Ditjen PEN mengundang desainer dan pebisnis otomotif untuk mengetahui peran GDI dalam mendorong industri otomotif nasional. “Melalui GDI, produk-produk otomotif lokal dapat memenuhi tingginya permintaan global yakni 7,3 persen dari total impor dunia. Satu di antara lima produk manufaktur lokal yang memperoleh permintaan terbesar di pasar dunia adalah kendaraan bermotor dengan suku cadangnya yang meraup USD 8,64 miliar,”ujar Mendag Lutfi.

Untuk itu, lanjut Mendag Lutfi, Kemendag mendorong industri otomotif nasional agar menjadi pemasok yang diperhitungkan di mancanegara. Tahun 2021, nilai ekspor mencetak sejarah perdagangan Indonesia dengan nilai tertinggi yaitu sebesar USD 231,54 miliar. Khusus sektor nonmigas, ekspor terbukukan USD 219,27 miliar dan menghasilkan surplus neraca perdagangan tertinggi sepanjang masa dengan capaian USD 48,60 miliar.

Direktur Jenderal PEN Didi Sumedi menambahkan, dunia pendidikan turut berperan penting dalam upaya peningkatan nilai tambah produkmanufaktur. Hal ini karena dunia pendidikan mencetak sumber daya manusia unggul yang melahirkan inovasi baru dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi.

Pada sosialisasi kali ini, hadir sebagai narasumber yaitu Founder M-Bloc Space Yacobus Gatot Subroto dan Direktur DNB Design Works Pradipto Sugondo. Sedangkan peserta yang hadir langsung yaitu perwakilan asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII), serta Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI). “GDI ini juga mengundang secara daring para mahasiswa dan dosen dari kampus-kampus program studi desain seperti Universitas Paramadina, Bina Nusantara, Trisakti, dan Tarumanegara,” kata Didi.
Target utama peserta GDI, lanjut Didi, adalah para desainer dan pelaku usaha. Namun tidak menutup kemungkinan bagi kalangan akademisi untuk ambil bagian. Kalangan akademisi juga tidak dibatasi pada dosen dan mahasiswa secara individu, tetapi juga dapat diwakili oleh tim yang berkarya melalui pusat riset dan pengembangan di lingkungan kampus.
“Kunci sukses dalam mengembangkan bisnis adalah kolaborasi. Dengan membuka kesempatan bagi kalangan akademisi, Kemendag berupaya memfasilitasi kerja sama dengan industri manufaktur yang memiliki jaringan pemasaran hingga ke pasar global. Skema kolaborasi ini diharapkan turut menyokong peningkatan ekspor nonmigas tahun 2022 sebesar 0,8–1,2 persen atau senilai USD 221,05–221,93 miliar,”pungkas Didi. (ray)



Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment