Selasa, 29 Maret 2022
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Pemulihan ekonomi di tahun 2022 terus berlanjut makin kuat seiring dengan terus terkendalinya pandemi Covid-19.Pemerintah akan tetap mewaspadai risiko ancaman pemulihan ekonomi yang kini bergeser pada eskalasi geopolitik Rusia-Ukraina dan dinamika kebijakan moneter Amerika Serikat.
“APBN harus menjadi shock absorber atas berbagai gejolak dan tekanan global,” bunyi keterangan resmi Kementerian Keuangan, Senin.
Ke depan harus terus diseimbangkan tiga tujuan yang semuanya sama penting, yaitu: a) menjaga kesehatan dan keselamatan rakyat; b) menjaga kesehatan dan pemulihan ekonomi; dan c) mengembalikan kesehatan APBN.
“Meskipun kelihatan cukup positif dan menjadi surplus, APBN harus bersiap-siap bekerja keras untuk menjadi shock absorber lagi, yaitu menjaga ekonomi dan rakyat kita dari gejolak global yang sekarang berasal dari sumber komoditas pangan dan energi. Jadi ke depan, kita terus-menerus di Kementerian Keuangan harus melihat tiga hal sekaligus, yaitu bagaimana kita tetap menjaga keselamatan rakyat dan kesehatan rakyat dari ancaman pandemi yang masih berlangsung, kedua bagaimana kita menjaga kesehatan dan pemulihan ekonomi yang juga sedang dan masih berlangsung agar tidak mengalami perlemahan, dan yang ketiga, kita harus mengembalikan kesehatan APBN melalui reformasi perpajakan, HKPD yang sedang dan terus kita lakukan. Pondasi APBN harus terus dibangun dan dijaga secara kuat disiplin dan hati-hati karena APBN menjadi instrumen yang selalu diandalkan baik dalam menghadapi seperti kesehatan, maupun shock dari sisi ekonomi baik dari sisi komoditas maupun sektor keuangan,” pungkas Menkeu Sri Mulyani. (rud)