Tarif Integrasi Dorong Warga Beralih ke Transportasi Umum

Oleh sukri

Rabu, 8 Juni 202

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berharap tarif integrasi di Ibu Kota dapat mendorong semakin banyak warga  beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

“Kami sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Komisi B DPRD DKI Jakarta yang telah menyetujui usulan tarif integrasi menjadi Rp10.000 rupiah untuk tiga jam perjalanan. Ini adalah ikhtiar bersama untuk memberikan pelayanan prima pada masyarakat dan semoga ke depan semakin banyak yang menggunakan transportasi publik, karena sudah semakin nyaman dan tarifnya terjangkau,” kata Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Rabu (8/6).

Syafrin menyebut usulan integrasi tarif ini, tak lepas dari komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menghadirkan transportasi terintegrasi, demi memudahkan mobilitas warga dan mendorong transportasi berkelanjutan dengan tidak hanya menghadirkan infrastruktur yang menyambungkan antarmoda, tapi juga tarif integrasi transportasi antara bus TransJakarta, LRT Jakarta dan MRT Jakarta.

Namun demikian, Syafrin menyebutkan bahwa masih dibutuhkan waktu dalam pengimplementasiannya karena tarif tersebut akan disahkan terlebih dahulu melalui Sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta dan dituangkan ke dalam Keputusan Gubernur.

“Nantinya juga akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu dalam penerapan tarif integrasi transportasi ini. Kami berharap semua dapat berjalan lancar dan semakin banyak masyarakat yang beralih ke transportasi umum, sehingga kualitas udara di Jakarta juga dapat terus terjaga,” ucapnya.

Sebelumnya, DPRD DKI Jakarta menyepakati paket tarif integrasi moda transportasi sebesar Rp 10 ribu, meski demikian, Komisi B bidang perekonomian menginginkan adanya subsidi penuh pada 15 kelompok masyarakat.

Masing-masing adalah PNS dan pensiunan PNS DKI Jakarta, tenaga kontrak yang bekerja di DKI Jakarta, penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), karyawan swasta tertentu, penghuni rumah susun, warga ber-KTP Kepulauan Seribu dan penerima raskin.

Kemudian anggota TNI dan Polri, veteran, penyandang disabilitas, lansia, pekerja rumah ibadah, pengajar PAUD, Jumantik dan dasa wisma dan tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK).

 

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail berharap, dengan penetapan paket tarif integrasi ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi umum.

Komisi B, sambung Ismail akan terus memantau perkembangan penerapan paket tarif integrasi setiap enam bulan sekali untuk mengetahui seberapa efektifnya dan menguntungkannya bagi pengguna transportasi umum.
“Nanti kita evaluasi perenam bulan, dari situ nanti kita bisa mengkaji dan melahirkan rekomendasi baru, agar penerapan paket ini bisa benar-benar dirasakan masyarakat,” ucapnya. (sr)

 

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment