Rabu, 29 Juni 2022
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COIM-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan kontribusi sub sektor kehutanan dan penebangan kayu terhadap ekonomi pada 2021 hanya 0,66% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 112 triliun.
“Kontribusi sektor kehutanan dan penebangan kayu terutama diukur dengan PDB itu Rp112 triliun. Ini masih sangat kecil karena kurang dari 1 persen PDB,” kata Menkeu Kongres Kehutanan Indonesia VII di Jakarta, Selasa (28/6).
Secara rinci per tahun, kontribusi sub sektor ini Rp91,6 triliun secara nominal atau 0,67% dari PDB 2017, Rp 97,4 triliun atau 0,66% PDB 2018, Rp 104,1 triliun atau 0,66% PDB 2019, Rp 108,6 triliun atau 0,7% PDB 2020 dan 0,66% PDB 2021 atau Rp 112 triliun.
Jika dilihat dari PDB subsektor kehutanan itu meningkat secara nominal namun stagnan secara persentase kontribusinya. Selain itu, pertumbuhan nilai harga berlaku pada sub sektor ini juga mengalami tren penurunan terutama sejak 2020.
Pertumbuhan nilai harga berlaku sub sektor kehutanan pada 2017 sebesar 4,6% dan naik menjadi 6,3% pada 2018 lalu kembali naik menjadi 6,9% pada 2019.
Setelah 2019, pertumbuhannya turun menjadi 4,3% pada 2020 dan kembali turun di level 3,1% pada tahun lalu.
Menurut Sri Mulyani, kontribusi sub sektor ini terhadap PDB yang kurang dari 1 persen menunjukkan adanya sesuatu yang perlu dibenahi pemerintah.
Hal tersebut lantaran Indonesia memiliki hutan tropis yang bahkan sudah menjadi hutan industri sehingga sektor ini seharusnya bisa sangat berkontribusi terhadap PDB nasional.
“Ini berarti kita sebagai yang punya hutan tropis bahkan sudah menjadi hutan industri rasanya kontribusi kurang dari 1% it doesn’t sound right. Pasti ada hal-hal yang perlu kita benahi bersama,” jelasnya.
Ia menuturkan pembenahan yang dimaksud adalah terkait regulasi, institusi bahkan tata kelola karena selama ini tidak mampu mendorong kontribusi sub sektor kehutanan dan penebangan kayu secara maksimal.
“Sama dengan sektor perikanan. Indonesia itu isinya hutan sama perikanan tapi dua sektor ini kontribusi ke PDB is almost nothing. Tidak benar itu berarti,” tegasnya. (ki)