Rachmat Gobel Dukung Inovasi Mie Berbahan Singkong

Oleh sukri

Rabu, 27 Juli 2022

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Wakil Ketua DPR Koordinasi Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mendukung inovasi mie berbahan singkong di tengah ancaman ketersediaan pangan dunia, terutama gandum, akibat konflik Rusia-Ukraina.

“Rasanya enak, lembut, dan juga sehat. Nyaman di perut,” katanya usai usai menikmati dua sajian mie berbahan baku singkong di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/7).

Rachmat Gobel menikmati satu sajian mie cup dan kemudian ia menikmati satu sajian mie saset. Anggota Komisi XI DPR Charles Meikyansyah dan Anggota Komisi VI DPR Subardi juga ikut menikmati hidangan mi berbahan baku singkong tersebut.

Mereka menerima pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) yang dipimpin Ismed Hasan Putro, yang memproduksi mie berbahan baku singkong dengan nama merek Mie Haji.

“Inovasi ini patut disambut dengan gembira. Apalagi dipromosikan sebagai mie sehat,” kata Rachmat Gobel.

Selama ini, lanjut Rachmat Gobel, publik lebih mengenal mie berbahan baku gandum. “Di tengah perubahan iklim dan konflik Rusia-Ukraina, inovasi mie berbahan lokal ini menjadi bermakna strategis. Karena dunia sedang dihadapkan pada masalah ketersediaan pangan,” katanya.

Penggunaan bahan baku lokal ini, lanjutnya, akan bagus untuk para petani dan memiliki dampak pada ekonomi nasional,serta berpengaruh terhadap pemerataan ekonomi, dan akan membantu UMKM untuk memasok beragam bahan pendukung lainnya.

“Saya harap ini bisa ditiru oleh produsen mie instan lain agar beralih ke penggunaan bahan baku lokal,” ujar Rachmat Gobel.

Menurutnya, ke depan pangan akan menghadapi masalah akibat perubahan iklim dan juga akibat konflik global. Saat ini saja, lanjutnya, harga-harga kebutuhan pangan melonjak akibat kekurangan pasokan karena gagal panen dan kesulitan distribusi akibat konflik antarnegara.

Karena itu, kata dia, kemandirian penyediaan bahan pangan merupakan suatu keharusan. “Masalah kedaulatan pangan merupakan masalah strategis yang harus menjadi kepedulian kita semua,” kata Rachmat Gobel.

Indonesia adalah negeri pengonsumsi mie instan terbesar kedua di dunia setelah China. Berdasarkan data World Instant Noodles Association, pada 2021 konsumsi mi instan di Indonesia mencapai 13,27 miliar bungkus. Sedangkan berdasarkan data BPS, secara rata-rata dalam setahun tiap penduduk Indonesia mengkonsumsi 48 bungkus mie instan. Hal ini menunjukkan pangsa pasar mie instan di Indonesia sangat besar.

Pada kesempatan itu Rachmat Gobel menyarankan untuk menyertakan koperasi agar masyarakat bisa ikut berpartisipasi sebagai investor. “Biasakan libatkan masyarakat dalam bentuk koperasi,” katanya. Selain itu, ia menyatakan agar tumbuh perlahan saja dan tidak terburu-buru. (ki)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment