13 Juta Sepeda Motor Listrik Ditargetkan Digunakan pada 2030

Oleh rudya

Kamis, 6 Oktober 2022

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM  – Task Force Energy, Sustainability and Climate Business 20 (TS ESC-B20) mendukung penuh pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui policy recommendation dan policy action di sektor energi.

Task Force Energy, Sustainability and Climate Business 20 yang terdiri dari 8 Co Chairs dari industri  energi global dan 150 lebih eksekutif dari negara-negara G20 telah menghasilkan tiga pilar rekomendasi yaknipertamamempercepat transisi kepenggunaan energi berkelanjutan dengan mengurangi intensitas karbonkedua memastikan transisi yang adilteratur, dan terjangkau menuju penggunaan energi berkelanjutanketiga meningkatkan akses masyarakat untuk mengonsumsi  energi bersih dan modern.

Dalam diskusi strategis seputar policy recommendation yang kami kembangkan di dalam Task Force Energy, Sustainability and Climate, salah satunya kami juga menekankan peran pentingkendaraan listrik dalam transisi energi,“ ucap Nicke Widyawati, Chair of TF ESG dalam B20 Side Event Ready to eMove yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa 4 Oktober 2022.

Dalam Focus Group Discussion bekerja sama dengan Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Nicke Widyawati menjelaskan salah satu upaya untuk mencapai target pemerintah Indonesia dalam Nationally Determined Contribution (NDC) untuk meningkatkan pengurangan emisi dan mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 bertumpu pada sektor energi, di mana implementasi kendaraan listrik akan memainkan peran kunci.

Menurutnyasesuai arahan Presiden Joko Widodo, ditargetkan di Indonesia setidaknya ada 2 juta sepeda motor listrik akan digunakan di jalan pada tahun 2025 dan sekitar 13 juta sepedamotor listrik digunakan pada 2030.

Pemerintah telah mengeluarkan beberapa regulasi untuk memfasilitasi dan mempercepat penggunaan kendaraan listrik,” tambah Nicke.

TF ESC B20, lanjut Nicke, juga telah menyusun beberapa policy  action untuk mendukung percepatan pengembangan kendaraan listrik yakni 1) policy action 1.1 yakni meningkatkan laju peningkatan efisiensi energi di sektor transportasigedung dan industri; 2) policy action 1.4 yakni secara progresif meningkatkan jumlah potensi dan kemudahan akses pembiayaan ke negara berkembang untuk mempercepat transisi energi; 3) policy action 2.3 yakni membantu kesiapan transisi energidengan memastikan kemampuan sumber daya manusia untuk mengakomodasi perubahan misalnya transfer knowledge, upskilling dan workshop; 4) policy action  2.4 yakni memastikan praktik penambangan dari mineral esensial  secara berkelanjutan untuk teknologi transisi energi; 5) policy action 3.1 yakni mempercepat penyebaran solusi akses energi terintegrasi termasuk off-grid dengan partisipasi masyarakat dan elektrifikasi berbasis grid untuk memperluas akses energi dan meningkatkan ekonomi yang sejahtera.

Lebih lanjut Nicke menuturkan dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik yang tepat sasaran dan mewujudkan manfaat sosio-ekonomi secara luas dari penggunaan kendaraan listrikmaka dibutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder untuk mengatasi berbagai hambatan dalam konsumen mengadopsi kendaraan listrikmenangkap peluang pertumbuhan industri, dan perlindungan dari risiko yang mungkin timbul.

Sebagai salah satu entitas bisnis dalam TF ESC B20, Pertamina juga telah menunjukkan komitmennya pada pengembangan ekosistem kendaraan listrik dengan bergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) yang merupakan perusahaan patungan BUMN yang akan beroperasi untuk memproduksi baterai EV.

Selain ituPertamina telah mengoperasikan 6 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di DKI Jakarta dan Bali.

Saat iniPertamina juga telah memiliki 238 GES yang telah terpasang panel surya6 unit Charging Station untuk pengisian mobil listrik, dan 14 unit Battery Swapping Station untukpenukaran baterai motor listrikPertamina menargetkan nantinyasemua outlet baik sisi hilir maupun hulu akan ditingkatkan dari energi baru terbarukan.

Untuk itu diperlukan sinergi antar pemangku kepentingan di industri kendaraan listrikmulai dari pemerintahpabrikanpengguna kendaraan listrik, dan asosiasi sebagai wadah bertukarpikiran dan evaluasi perkembangan industri,” pungkas Nicke. (rud) 

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment