Rabu, 26 Oktober 2022
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meluncurkan nilai-nilai dasar (Core Values) Aparatur Sipil Negara (ASN) BerAKHLAK dan Employer Branding’Bangga Melayani Bangsa’ di lingkungan Kementerian Perdagangan. Core valuesASN “BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Ini merupakan tindak lanjut dari Peluncuran Core ValuesASN BerAKHLAK dan Employer BrandingBangga Melayani Bangsa yang dilakukan Presiden Joko Widodo pada 27 Juli 2021.Peluncuran tersebut berlangsung Selasa (25/10) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Turut hadir Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Abdullah Azwar Anas dan FounderESQ Ary Ginanjar Agustian.
“PeluncuranCore ValuesASN BerAKHLAK dan Employer Branding’Bangga Melayani Bangsa’ini bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN di Indonesia yang Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Saya mengajak seluruh pegawai di lingkungan Kemendaguntuk selalu berpegang teguh dan mengimplementasikan Core ValuesBerAKHLAK dan Employer Branding‘Bangga Melayani Bangsa’,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
ASN, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, diharapkan terus memiliki semangat dan kemampuan yang tinggi dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas baik sebagai abdi negara, abdi pemerintah, maupun abdi masyarakat. Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, Kemendag telah melakukan pengukuran terhadap implementasi core values BerAKHLAK. Secara umum,AKHLAK Culture Health Indexdi Kemendag adalah “cukup sehat”. Kemendag memiliki tingkat positif energi yang tinggi serta mendukung pencapaian kinerja organisasi yang efektif dan efisien. Kemendag juga telah memiliki DNA of Organization, yaitu organisasi yang memperhatikan profesional yang tergambar pada perilaku pegawai dan budaya kerja sehari-hari.
MenurutMendag Zulkifli Hasan, tantangan perdagangan ke depan akan semakin berat. Hal tersebut ditandai dengan perlambatan ekonomi akibat pandemi, krisis energi, krisis pangan, dan naiknya harga komoditas penting. Kondisi tersebut tetap harus diwaspadai.