Potensi Bisnis Lobster di NTB Diperkirakan Capai 7,1 Juta Ekor

Oleh rudya

Kamis, 27 Oktober 2022

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM  – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) berkomitmen menyiapkan sumber daya manusia unggul untuk mendukung pembangunan budidaya lobster di Indonesia. KKP telah menetapkan pengembangan budidaya lobster sebagai program prioritas dan menjadikan komoditas tersebut sebagai unggulan ekspor produk perikanan. 

Penyiapan sumber daya manusia unggul di antaranya melalui kegiatan ‘Pelatihan Pembesaran Lobster Air Laut’ yang digelar di Kabupaten Sumba, Kabupaten Bima, Prov. Nusa Tenggara Barat pada 19 – 20 Oktober 2022.

“BRSDM berkomitmen meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam rangka mewujudkan program prioritas KKP. Dukungan tersebut dilakukan untuk memenuhi target pasar ekspor khususnya komoditas lobster, mencapai 7.220 ton,” ucap Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP, Rabu (26/10/2022).

Kegiatan pelatihan difasilitasi oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, dengan diikuti 300 peserta yang terdiri dari 150 pelaku utama perikanan di Desa Pulau Kaung, Kec. Buer, Kab. Sumbawa dan 150 peserta lainnya merupakan pelaku utama di Desa Waworada, Kec. Langudu, Kab. Bima, Prov. Nusa Tenggara Barat.

“Berdasarkan data KKP di tahun 2021, Prov. NTB menempati urutan pertama dalam pengembangan kegiatan budidaya lobster. Melalui pelatihan ini, diharap mampu meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam memenuhi target pasar ekspor lobster di tahun 2024,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, para peserta dibekali beragam materi mulai dari persiapan wadah, pengelolaan benih lobster, pemeliharaan lobster, hingga panen dan pasca panen.

Dalam laporannya, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati, menuturkan bahwa budidaya lobster di Sumbawa dan Bima juga memiliki potensi bisnis yang tinggi. “Para pembudidaya lobster di Sumbawa dan Bima memiliki potensi bisnis lobster yang diperkirakan mencapai 7,1 juta ekor, dengan peluang keuntungan mencapai angka Rp  100 miliar  hingga Rp200 miliar per tahun. Harapannya melalui pelatihan ini, produksi perikanan menjadi produk unggulan di pasar internasional sehingga dapat membangun perekonomian perikanan nasional,” ungkapnya

Kegiatan ini turut diinisiasi Anggota Komisi IV DPR RI, Syafrudin. Pihaknya menuturkan, kegiatan pelatihan sangat mendukung potensi Kabupaten  Sumbawa dan Kabupaten   Bima, serta berdampak pada peningkatan perekonomian para pembudidaya. 

“Kab. Sumbawa dan Kab. Bima memiliki potensi kelautan dan perikanan yang melimpah. Saya berterima kasih kepada KKP yang telah bersinergi mengadakan kegiatan ini, sehingga melalui pelatihan para peserta lebih memahami cara pembesaran lobster air laut. Harapan ke depannya, ilmu yang diberikan dapat diimplementasikan sehingga mendapatkan hasil maksimal dan berdampak pada peningkatan pendapatan para pembudidaya lobster,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kab. Sumbawa melalui Sekretaris Dinas Perikanan Kab. Sumbawa, Widodo, mengatakan bahwa luas wilayah yang potensial untuk kegiatan perikanan budidaya seluas 21.800 Ha dan baru dimanfaatkan sekitar 12.549 Ha atau 57,48 persen. “Oleh karena itu, seluruh masyarakat Sumbawa harus dapat melihat peluang tersebut  dengan manfaatkan kesempatan serta bantuan KJA dengan sebaik-baiknya, untuk memulai usaha budidaya lobster air laut.” 

Pelatihan Diversifikasi Olahan di Kab. Tulungagung

Di samping menyelenggarakan pelatihan budidaya, pada Oktober 2022, BRSDM melalui BPPP Banyuwangi turut menyelenggarakan Pelatihan Diversifikasi Olahan, sebagai  di Kabupaten  Tulungagung, Provinsi  Jawa Timur dengan difasilitasi BPPP Banyuwangi. 

Kegiatan Ini terlaksana untuk menggencarkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gerpari) serta meningkatkan Angka Konsumsi Ikan (AKI) Nasional yang ditargetkan mencapai 62,05 kg/perkapita di tahun 2024 dan menekan angka stunting. Pelatihan ini diikuti 300 pelaku usaha olahan ikan. Pada pelatihan ini, para peserta dibekali materi berupa pembuatan schotel ikan, mini crispy ikan, siomay ikan, dan cheese ball ikan. 

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Anggota Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, yang turut menginisiasi pelatihan tersebut. Disampaikan bahwa hilirisasi produk perikanan harus terus digalakkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Hal ini sebagai langkah kita bersama untuk menggiatkan konsumsi ikan dan produknya agar dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat jika dimanfaatkan dengan maksimal. Saya mengapresiasi adanya pelatihan ini, tentunya  dengan kolaborasi bersama KKP,” ucapnya. (dya)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment