Selasa, 15 November 2022
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Ekspor Indonesia pada Oktober tumbuh 12,30 persen secara year-on-year (yoy) menjadi US$ 24,81 miliar, atau naik 0,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Demikian diungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto, dalam telekonferensi, pada hari ini.
Sementara itu, dia menyampaikan bahwa impor Oktober 2022 mencapai US$ 19,14 miliar, atau tumbuh 17,44 persen secara yoy. Dengan masing-masing capaian ekspor dan impor pada Oktober 2022 tersebut, maka neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus mencapai US$ 5,67 miliar atau Rp 88,2 triliun.
Setianto menambahkan, capaian neraca perdagangan Oktober 2022 itu diketahui masih lebih tinggi, dibandingkan dengan surplus bulanan pada September 2022 yang hanya sebesar US$4,99 miliar. “(Jadi capaian neraca perdagangan Oktober 2022) ini mencatat surplus selama 30 bulan berturut-turut,” kata Setianto.
Dia pun merinci, untuk ekspor non-migas tercatat turun 0,14 persen secara month-to-month (mtm) menjadi US$ 23,43 miliar, akibat penurunan bijih logam. Namun, peningkatan terbesar ekspor non-migas pada Oktober 2022 yang naik 4,93 persen mtm menjadi US$ 1,38 miliar, dikontribusikan oleh komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati, yakni sebesar 14,38 persen mtm.
Sementara, impor tercatat turun 3,4 persen (mtm) menjadi US$ 19,14 miliar, atau susut dibandingkan dengan realisasi September 2022 yang merosot 10,57 persen. “Impor migas pada Oktober 2022 mencapai US$ 3,36 miliar, atau turun 1,81 persen (mtm). Pada periode yang sama, impor non-migas pada Oktober 2022 senilai US$15,77 miliar, atau turun 3,73 persen (mtm),” kata Setianto memaparkan. (au)