Penyerapan Beras Bulog Idealnya Maret-April

Oleh sukri

Kamis, 8 Desember 2022

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyatakan penyerapan beras oleh Perum Bulog idealnya dilakukan pada masa panen raya di periode Maret hingga April, sementara pada akhir tahun seperti saat ini sebaiknya melakukan operasi pasar agar harga beras tidak melonjak tinggi.

“Saat panen raya itulah kita harusnya menyerap sebanyak-banyaknya, sebaliknya saat-saat tidak panen raya atau paceklik itulah saatnya intervensi oleh pemerintah. Jadi saat panen raya maksimalkan penyerapan saat tidak panen raya maksimalkan intervensinya supaya harga itu bisa terkendali,” kata Margo Yuwono saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, Rabu (7/12).

Menurut dia, produksi padi nasional memiliki pola tanam dan pola panen yang relatif sama dari tahun ke tahun. Yaitu produksi beras mencapai puncaknya hingga 4,5 hingga 5,5 juta ton per bulan pada Maret-April, dan mencapai produksi terendah hanya 1 juta ton Desember dan Januari setiap tahunnya.

Sedangkan konsumsi beras nasional setiap bulannya stabil di angka 2,5 juta ton sepanjang tahun. Sehingga, kata Margo, produksi beras nasional masih surplus 1,7 juta ton setiap tahunnya.

Margo mengatakan apabila Bulog melakukan penyerapan beras di masa paceklik, maka akan kesulitan mendapatkan beras dan harganya sedang tinggi.

Data BPS terkait harga beras tercatat selalu mengalami kenaikan pada akhir tahun seiring dengan pasokan yang menurun karena produksi beras rendah, sesuai dengan prinsip supply dan demand.

Kenaikan harga beras pada periode September, Oktober, November pada 2021 lebih rendah dibandingkan kenaikan pada 2022. Harga beras naik 0,33% pada September 2021, turun 0,10% pada Oktober 2021, dan naik 0,03% pada November 2021.

Berbeda dengan kenaikan pada September hingga November 2022 di angka 1,44%, 1,13%, dan 0,37%. Margo mengatakan kenaikan harga beras pada 2022 dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM.

Namun Margo menerangkan bahwa tipisnya kenaikan harga beras pada November 2022 menandakan pasokan beras tetap aman di pasar. “Harga ini adalah sinyal daripada kecukupan, jadi kalau harganya naik dengan tipis-tipis, kita tidak terlalu worry, begitu melihatnya,” kata Margo. (sr)

 

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment