64,5% UMKM Dikelola Perempuan dalam Skala Mikro”

Oleh rudya

Jumat, 23 Desember 2022

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM  – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati  menyatakan,   perempuan memiliki kesamaan kedudukan sosial dengan kaum laki-laki di berbagai bidang, termasuk diantaranya pendidikan dan ekonomi. Beliau juga kembali menekankan pemaknaan Hari Ibu sebagai momentum untuk memaknai peran strategis perempuan yang sangat berdaya, bahwa perempuan berperan sentral dalam mendukung tercapainya ketahanan ekonomi melalui kontribusi menggerakkan sektor UMKM. Menkeu menambahkan bahwa dalam deklarasi Bali KTT G20 lalu, Pemerintah negara G20 telah menegaskan komitmennya untuk menempatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan sebagai inti dari upaya melaksanakan pemulihan yang inklusif dan pembangunan berkelanjutan.

“Tahun 2023, tantangan bergeser dari ancaman risiko kesehatan menjadi ancaman risiko finansial dan geopolitik yang berimbas pada ketahanan pangan dan energi. Meskipun pada satu sisi perempuan merupakan salah satu kelompok paling rentan dan terdampak, tetapi disisi lain perempuan bisa berperan penting menghadapi ancaman itu dalam membangun resiliensi ekonomi negeri, salah satunya melalui UMKM. UMKM berperan signifikan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan menyumbang 60,5 persen PDB nasional dan menyerap 96,9 persen tenaga kerja nasional dan pada tahun 2021 dari total 65,5 juta jumlah UMKM, 64,5 persen atau 37 juta UMKM dikelola perempuan dalam skala mikro”, ujar Menkeu dalam  Talkshow  Hari Ibu untuk memperingati Hari Ibu ke-94 tahun 2022 yang diadakan Kementerian Keuangan  di Yogyakarta

Acara kali ini mengangkat tema “Perempuan Berdaya Indonesia Maju” dengan mengundang berbagai Komunitas Perempuan & Pelaku UMKM, Talkshow Hari Ibu Kementerian Keuangan didedikasikan sebagai bentuk apresiasi untuk seluruh perempuan Indonesia yang menjadi aktor strategis yang sangat berdaya dalam mendukung tercapainya ketahanan ekonomi melalui kontribusinya menggerakkan sektor UMKM dalam upaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk Indonesia maju dan sejahtera.

Dukungan seluruh pihak terutama pemangku kepentingan sangat diperlukan agar pelaku usaha perempuan memeroleh akses yang sama terhadap program pelatihan, permodalan, dan dukungan dana/sarana alternatif. Kementerian Keuangan sendiri memiliki program pemberdayaan UMKM yang sudah dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti dukungan pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dan pendampingan yang dilakukan oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sampai dengan fasilitasi UMKM go ekspor melalui coaching program dan pembiayaan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Terakhir, Sri Mulyani menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya khususnya kepada para perempuan perempuan pelaku UMKM di Indonesia, yang telah berkontribusi penting bagi ketahanan ekonomi di tengah gempuran ketidakpastian akibat ancaman kesehatan dan berbagai tantangan lain selama pandemi.

Dalam kesempatan tersebut, hadir juga secara virtual Sekretaris Jenderal, Kementerian Keuangan, Heru Pambud. Heru mengatakan bahwa pandemi COVID-19 yang terjadi selama beberapa tahun terakhir telah menjadi tantangan luar biasa bukan hanya bagi negara Indonesia secara keseluruhan tetapi juga bagi unsur terkecil kehidupan bermasyarakat yakni keluarga. Disitulah perempuan sebagai seorang pribadi, seorang istri, sekaligus seorang Ibu berperan penting memikirkan bagaimana untuk menjaga ketahanan keluarga, termasuk ketahanan ekonomi keluarganya. Salah satu kontribusi perempuan dalam mendukung ketahanan ekonomi adalah dengan melakukan berbagai aktivitas ekonomi termasuk menjadi pemeran utama memajukan Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM).

Heru menambahkan bahwa berdasarkan data Bappeda Provinsi DIY, pada tahun 2022 terdapat 341.836 UMKM di Provinsi DIY. Dengan total penduduk Yogyakarta mencapai sekitar 3,7 juta penduduk maka Yogyakarta memiliki potensi ketahanan ekonomi yang tinggi. Potensi inilah yang mendasari pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, baik melalui kantor vertikal maupun SMV dan BLU di lingkungan Kementerian Keuangan mendukung UMKM melalui berbagai program.

Berbagai kebijakan dan program telah dibuat oleh Kementerian Keuangan untuk memperkuat dan memberdayakan UMKM yang didominasi oleh pemilik atau pelaku usaha perempuan, diantaranya dengan meluncurkan program Sinergi Pemberdayaan UMKM dan sekretariat bersama Kemenkeu Satu. Program UMKM Kemenkeu Satu memiliki sejumlah layanan meliputi layanan keuangan, fasilitas perpajakan, fasilitas kepabeanan dan cukai, pembinaan ekspor, pemasaran dalam dan luar negeri, pelatihan, pendampingan, perizinan dan sertifikasi, serta berbagai layanan lain melalui program CSR (tanggung jawab sosial) melalui Special Mission Vehicle (SMV) di lingkungan Kementerian Keuangan.

Pada kesempatan tersebut Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial Kemasyarakatan, Etty Kumolowati, juga menyampaikan keynote speech-nya, kemudian dilanjutkan dengan main talk bersama empat orang pembicara, yaitu Direktur Utama PIP, Ririn Kadariyah, Kepala Cabang LPEI Solo, Irwan Prasetiyawan, Pengusaha Penggerak Kerajinan Serat Agel dan owner Murakabi Craft, Pargono, dan Akademisi UGM, Prof. Nurul Indarti.

Dalam acara ini juga diadakan Expo Layanan UMKM Kemenkeu Satu sebagai interaktif exhibitions bagi unit Kemenkeu untuk mempromosikan layanan/program/kebijakan dengan segmentasi UMKM. Selain itu, setelah acara talkshow terselenggara, juga berlangsung acara Business Forum sebagai forum presentasi dan diskusi untuk membangun networking dan meningkatkan kerjasama pembinaan UMKM dengan Kemenkeu. Pelaksanaan Talkshow Hari Ibu dapat berjalan dengan baik atas dukungan dan kolaborasi seluruh Unit Eselon 1 Kementerian Keuangan, Special Mission Vehicle, serta Badan Layanan Umum Kemenkeu yang turut menyukseskan peringatan Hari Ibu Kemenkeu 2022. (udy)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment