Bahlil Kejar Target Investasi 2023 dengan Pelayanan dan Pengawalan

Oleh sukri

Rabu, 25 Januari 2023

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar target investasi sebesar Rp 1.400 triliun pada 2023 ini, salah satunya memberikan pelayanan dan pengawalan terbaik tanpa jadi bossy (bergaya seperti bos).

“Yakinlah bahwa kami mempunyai formulasi strategi yang mampu menarik investor. Caranya apa, pertama, kita jangan menjadi bossy. Kami, kementerian ini nggak boleh jadi bossy. Kalau selama ini investor yang cari kita, kita sekarang bagaimana mencari investor. Kita urus mereka, kita kawal mereka,” katanya di Jakarta, Selasa (24/1).

Menurut dia,  pihaknya akan melakukan promosi yang baik, termasuk soal kemudahan perizinan berusaha di Tanah Air. Tidak hanya itu, pemerintah juga akan memberikan pengawalan hingga tahap konstruksi dan produksi.

“Siklus investasi itu adalah promosi, kemudian kita yakinkan mereka soal FS (feasibility study/studi kelayakan) dari bisnis itu, kita kawal mereka sampai perizinan, sampai dengan financial closing kalau dibutuhkan surat pemerintah untuk berikan jaminan, hingga konstruksi dan bagaimana kita mengawal mereka sampai produksi,” katanya.

“Jadi, setiap tahapan itu negara harus hadir,” katanya.

Bahlil mengingatkan agar semua tahapan tidak boleh dipersulit dengan “gerakan tambahan” dari oknum tidak bertanggung jawab. “Jangan dipersulit, jangan bikin gerakan tambahan. Dulu saya selalu katakan urus izin di republik ini hanya Tuhan dan tukang ketik surat dan tukang tanda tangan surat yang tahu. Sekarang kita sudah pakai OSS,” katanya.

Di sisi lain, Bahlil menilai tercapainya target realisasi investasi pada 2022 sebesar Rp 1.200 triliun juga merupakan dampak dari UU Cipta Kerja. Meski UU  tersebut kerap dicibir hingga akhirnya dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi, namun capaian investasi 2022 disebutnya merupakan bukti nyata buah kebijakan tersebut.

“Kita fair saja, dampak UU Cipta Kerja itu betul-betul mempunyai efek domino yang luar biasa baik bagi investor asing maupun investor dalam negeri. Inilah kuncinya. Kalau ada yang tanya apa untungnya UU Cipta Kerja, sorry kalau nggak ada UU ini bagaimana target pertumbuhan bisa tercapai. Bagaimana bisa realisasi investasi begini?” katanya.

Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai Rp 1.207,2 triliun, tumbuh 34% dibandingkan capaian tahun 2021. Angka tersebut juga berhasil melampaui target yang diminta Presiden Jokowi sebesar Rp 1.200 triliun. (sr)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment