ORI023-T3 dan ORI023-T6 Terjual Rp28,9 Triliun

Oleh rudya

Selasa, 25 Juli 2023

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Pemerintah, Senin (24/7), telah melaksanakan Penetapan Hasil Penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI023-T3 dan ORI023-T6 dengan total sebesar Rp 28,900 triliun yang terdiri atas seri ORI023-T3 sebesar Rp 20 triliun dan seri ORI023-T6 sebesar Rp 8,900 triliun. Dana hasil penjualan ORI023-T3 dan ORI023-T6 tersebut akan dipergunakan untuk pemenuhan target pembiayaan APBN tahun 2023. Nominal penerbitan ORI023-T3 dan ORI023-T6 merupakan yang terbesar sejak penerbitan Surat Utang Negara (SUN) ritel.

ORI023-T3 dan ORI023-T6 mulai ditawarkan pada tanggal 30 Juni 2023 dan penawaran ditutup pada 20 Juli 2023. Dengan mempertimbangkan yield Surat Berharga Negara di pasar sekunder serta likuiditas di pasar yang cukup ample, ORI023-T3 dan ORI023-T6 ditawarkan dengan kupon kompetitif yaitu sebesar 5,90% dan 6,10%. “Minat investasi masyarakat yang luar biasa menyebabkan Pemerintah melakukan upsize dua kali dari total target awal penjualan ORI023 yaitu sebesar Rp20,0 triliun yang ditetapkan pada awal masa penawaran,” bunyi keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin.

Pada hari Kamis, 13 Juli 2023, total target penjualan ORI023 dinaikan menjadi Rp25,0 triliun, dan dinaikan kembali menjadi Rp28,9 triliun pada hari Senin, 17 Juli 2023. Kuota ORI023-T3 telah tercapai pada hari ke-19 masa penawaran, sedangkan kuota ORI023-T6 terpenuhi pada hari ke-20 atau H-1 sebelum masa penawaran ditutup.

Penjualan ORI023-T3 dan ORI023-T6 kali ini didukung dengan campaign dan kegiatan edukasi mengenai pembiayaan APBN serta literasi keuangan kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan baik daring, luring, dan hybrid serta optimalisasi media sosial untuk memberikan informasi tentang investasi di pasar keuangan, khususnya investasi pada SBN ritel. Adapun ringkasan hasil pemesanan ORI023-T3 dan ORI023-T6 adalah sebagai berikut:

  1. Total Investor pada penerbitan ORI023-T3 dan ORI023-T6 tercatat sebanyak 58.395 investor, dimana 21.173 (36,3% dari jumlah total investor) merupakan investor baru.
  2. Pada ORI023-T3 terdapat 2.436 investor (4,2% dari total investor) melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta. Pada ORI023-T6 terdapat 1.325 investor (2,3% dari total investor) melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta.
  3. Berdasarkan jumlah investor, generasi Milenial kembali mendominasi investor ORI023-T3 dengan porsi sebesar 41,2% dan ORI023-T6 dengan porsi sebesar 48,2%, namun secara nominal masih didominasi oleh generasi Baby Boomers (41,5%) untuk ORI023-T3 dan generasi X (39,1%) untuk ORI023-T6.
  4. Berdasarkan profesi, Pegawai Swasta masih mendominasi jumlah investor ORI023-T3 dengan porsi sebesar 34,2dan ORI023-T6 dengan porsi sebesar 36,6%. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai Wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI023-T3 sebesar 40,0% dan ORI023-T6 sebesar 43,7%.
  5. Berdasarkan gender, jumlah investor ORI023-T3 dan ORI023-T6 didominasi investor perempuan masing-masing sebesar 57,2% dan 52,3%. Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI023-T3 dan ORI023-T6.
  6. Sebaran jumlah investor ORI023-T3 dan ORI023-T6 berdasarkan kelompok usia dan profesi yang lebih rinci adalah sebagai berikut:
KelompokJumlah Investor (%)**
ORI023-T3ORI023-T6
Usia*
Generasi Z (>2000)2,1%2,6%
Generasi Milenial (1980 – 2000)41,2%48,2%
Generasi X (1965 – 1979)32,7%32,2%
Generasi Baby Boomers (1946 – 1964)22,5%15,9%
Generasi Tradisionalis (≤1945)1,6%1,1%
Profesi
Pegawai Swasta34,2%36,6%
Wiraswasta22,8%22,6%
Ibu Rumah Tangga9,9%8,1%
Pelajar/Mahasiswa7,8%9,8%
PNS/ TNI/ Polri6,8%5,9%
Pensiunan3,6%2,4%
Profesional3,4%3,7%
Pegawai Otoritas/Lembaga/BUMN/BUMD3,0%2,5%
Lainnya8,6%8,5%

*Pembagian usia generasi mengacu pada Sprague (2008), Casey and Denton (2006)

**Jumlah investor merupakan angka rounding

sumber: DItjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan

“Pada penerbitan ORI023-T3 dan ORI023-T6 kali ini Mitra Distribusi (Midis) bank masih mendominasi penjualan, baik dari nominal maupun jumlah investor. Untuk kelompok non-bank, nominal penjualan terbesar dicapai oleh Perusahaan Efek dan jumlah investor terbesar dicapai oleh Perusahaan Fintech,” demikian Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan RIsiko Kementerian Keuangan. (rdy)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment