Jumat, 4 Agustus 2023
JAKARTA, MINDCOMMONLINE.COM – Selain upaya mempercepat ekosistem kendaraan listrik, penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11 persen impor mobil listrik secara utuh alias completely built up (CBU) juga akan berpotensi menumbuhkan market mobil listrik di Indonesia.
Demikian dikatakan Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy seperti dikutip Kompas.com, kemarin. Meski begitu, produsen otomotif nasional masih akan menunggu detil kebijakan yang akan diambil pemerintah. “Sehingga nanti kita tahu aplikasi dan strateginya seperti apa untuk merespons secara optimal. Jika memang bisa terealisasi, tentunya akan membantu salah satu aspek, yakni cost kendaraan listrik,” kata Anton menegaskan.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut, langkah penghapusan tarif tersebut juga untuk meningkatkan daya saing Indonesia dengan negara kompetitor dalam industri kendaraan bermotor listrik.
Menyambut rencana pemerintah tersebut, Anton menambahkan, dampak yang dirasakan pelaku otomotif nasional tentu akan mengimbas ke berbagai sektor. Menurut dia, aspek lingkungan dan keyakinan konsumen pun juga bakal naik. Dari sisi pabrikan, tentu membuat strategi menuju elektrifikasi semakin leluasa.
Sebab dengan pembebasan PPN impor CBU mobil listrik, produsen otomotif bisa melakukan tes pasar langsung sebelum suatu produk diluncurkan secara resmi apalagi diproduksi lokal.
“Logikanya ini bisa berpotensi menumbuhkan market kendaraan listrik sehingga nanti impact-nya lebih banyak pelanggan bisa ikut berkontribusi mengurangi emisi karbon lewat penggunaan kendaraan listrik ini,” kata Anton.
Toyota, katanya, sudah mempunyai opsi kendaraan elektrifikasi yang lengkap dengan berbagai model dan teknologi. Sehingga pelanggan bisa lebih leluasa untuk memilih menyesuaikan kebutuhan mobilitasnya, demikian Anton menegaskan. (au)