Jumat, 15 September 2023
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Nilai impor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai US$ 18,88 miliar atau turun US$ 690,5 juta (3,53%) dibandingkan bulan sebelumnya.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, penurunan ini disebabkan oleh turunnya impor migas sebesar US$ 470 juta (15,01%) dan non migas sebesar US$ 220,5 juta (1,34%).
“Penurunan impor migas disebabkan oleh berkurangnya impor minyak mentah US$ 572,8 juta (46,46%) dan hasil minyak US$ 17,9 juta, namun impor gas naik US$ 120,7 juta,” ujar Amalia di Jakarta, Jumat (15/9).
Amalia menyebutkan, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, nilai impor Januari-Agustus 2023 mengalami penurunan sebesar US$ 12,5 miliar atau 7,83%.
Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya impor migas sebesar US$ 5,18 miliar (18,78%) dan non migas US$ 7,31 (5,54%). Penurunan nilai impor migas dipicu oleh turunnya impor seluruh komponen migas, yaitu minyak mentah US$ 666,5 juta (8,88%), hasil minyak US$ 3,42 miliar (20,70%), dan gas US$ 1,09 (30,64%).
Lebih lanjut, penurunan impor golongan barang non migas terbesar pada Agustus 2023 dibandingkan Juli 2023 adalah kapal, perahu, dan struktur terapung senilai US$ 198,0 juta dollar (62,31%). Sementara peningkatan terbesar adalah ampas dan industri makanan US$ 138,7 juta (42,59%).
Tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar selama Januari-Agustus 2023 adalah Tiongkok US$ 40,72 miliar (32,65%), Jepang US$ 11,15 miliar (8,94%), dan Thailand US$ 6,95 miliar (5,57%). Impor non migas dari ASEAN US$ 20,62 miliar (16,53% ) dan Uni Eropa US$ 9,65 miliar (7,74%).
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari-Agustus 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal senilai US$ 2,74 miliar (11,85%) dan barang konsumsi US$ 996,2 juta (7,66%). Sementara impor bahan baku/penolong turun US$ 16,23 miliar (13,14%). (sr)