Senin, 18 Desember 2023
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia berlanjut pada November 2023 sebesar US$ 2,41 miliar , meskipun lebih rendah US$ 1,06 miliar dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2023 sebesar US$ 3,47 miliar dolar AS. Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut.
“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Jmat (15/12).
Surplus neraca perdagangan November 2023 bersumber terutama dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas. Meski lebih rendah dari capaian bulan sebelumnya, neraca perdagangan nonmigas November 2023 tetap mencatat surplus sebesar 4,62 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut sejalan dengan tetap kuatnya ekspor nonmigas yang mencapai 20,72 miliar dolar AS. Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut selain didukung oleh tetap kuatnya ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti Crude Palm Oil (CPO), batubara, logam mulia, dan timah, juga ditopang oleh produk manufaktur mesin dan perlengkapan elektrik.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia. Sementara itu, impor nonmigas meningkat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi. Adapun defisit neraca perdagangan migas tercatat meningkat menjadi US$ 2,21 miliar S pada November 2023 sejalan peningkatan impor migas di tengah ekspor migas yang menurun. (rud)