Pemerintah Didorong Percepat Hilirisasi Gas dan Minerba

Oleh sukri

Senin, 29 Januari 2024

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Ikatan Alumni (IA) Institut Teknologi Bandung (ITB) Jawa Timur (Jatim) mendorong pemerintah melakukan percepatan hilirisasi gas dan mineral dan batubara (minerba) dalam negeri karena diyakini menjadi solusi yang tepat menekan subsidi energi.

Direktur Utama PT Petrogas Jatim Utama Cendana, Hadi Ismoyo , Sabtu, mengatakan besaran subsidi energi hingga saat ini memang masih cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) relisasi subsidi energi nasional pada 2023 mencapai Rp 159,6 triliun atau lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp 145,3 triliun.

Realisasi subsidi yang terbesar masih pada sektor BBM dan LPG, yang mencapai Rp 95,6 triliun, diikuti dengan subsidi untuk sektor listrik sebesar Rp 64 triliun.

“Salah satu cara untuk menurunkan subsidi adalah mengganti penggunaan LPG dengan gas alam sesuai dengan kearifan lokal kita, bahwa kita punya potensi gas yang besar, sedangkan LPG tidak banyak,” kata Hadi Ismoyo.

Menurut dia, hilirisasi menjadi sebuah keniscayaan untuk mengurangi besarnya nilai subsidi yang harus ditanggung pemerintah. Salah satu caranya adalah dengan melakukan percepatan hilirisasi gas alam. Konversi gas LPG ke gas alam harus segera dilakukan.

“Itu harus kita bangun hilirisasi dalam bentuk pembangunan pipa gas yang masif, pembangunan Regas terminal, pipanisasi distribusi, pipanisasi transmisi, hingga pipa rumah tangga yang bisa gantikan LPG sehingga jangka panjang subsidi bisa diturunkan,” katanya.

Namun hingga saat ini pemerintah masih berkonsentrasi menggarap infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan. Sementara infrastruktur gas bumi belum maksimal dibangun.

“Padahal gas adalah salah satu pilar pertumbuhan ekonomi karena industri bisa tumbuh jika ada dukungan energi yang lebih murah dan kompetitif. Sedangkan harga gas setengah dari harga BBM,” katanya.

Ketua IA ITB Jawa Timur Terpilih 2024-2028 Ahmad Bismillahi Normansyah mengatakan saat ini pihaknya tengah menginventarisir keanggotaan sesuai dengan kompetensi masing-masing.

“Karena kita menyadari bahwa kita memiliki SDM yang melimpah. Kita belum pernah berbicara tentang industrialisasi, dimana jumlah enginer yang kita miliki masih kurang,” ujarnya. (ki)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment