Selasa, 23 Maret 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Setelah berakhirnya masa penawaran dari tanggal 26 Februari s.d. 17 Maret 2021, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan, Senin ( 22/3), menetapkan hasil penjualan Sukuk Ritel seri SR014. Total volume pemesanan pembelian SR014 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 16,705 triliun.
Sukuk Negara Ritel seri SR014 ini menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets.
Penjualan SR014 menjangkau 35.626 orang di seluruh provinsi di Indonesia. Adapun beberapa catatan hasil penjualan SR014 sebagai berikut:
- Hasil penjualan SR014 mencapai Rp16,71 triliun, atau oversubscribed sebesar 1,67x dari target penerbitan sebesar Rp10,00 triliun, di tengah kondisi pasar keuangan yang masih belum stabil.
- Kupon SR014 sebesar 5,47% merupakan yang terendah sepanjang sejarah penerbitan SBN Ritel, meskipun terdapat tren kenaikan yield di pasar SBN secara year-to-date tahun 2021.
- Jumlah investor SR014 sebanyak 35.626 orang merupakan yang terbesar ketiga sepanjang penerbitan SBSN Ritel, setelah SR008 dan SR013.
- Rata-rata pemesanan SR014 adalah sebesar Rp468,90 juta.
- Investor Generasi Y/Milenial yang membeli SR014 tercatat sebanyak 12.968 orang, atau 36,40% dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp3,10 triliun, atau 18,56% dari total penjualan.
- Pembelian SR014 oleh investor Generasi Z tercatat dilakukan oleh 331 orang (0,93% dari total investor) dengan nominal sebesar Rp119,44 miliar (0,71% dari total penjualan).
- Dari sisi profesi, investor Wiraswasta mencatat nominal pembelian terbesar yaitu Rp7,24 triliun (43,35% dari total penjualan), sedangkan investor Pegawai Swasta merupakan jumlah investor terbanyak yaitu 12.098 orang (33,96% dari total investor).
- Partisipasi investor ASN/TNI/Polri pada SR014 adalah sebesar Rp641,52 miliar (3,84% dari total penjualan) dengan jumlah investor sebanyak 2.110 orang (5,92% dari total investor).
- Nominal penjualan terbesar terjadi pada provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp6,14 triliun (36,77% dari total penjualan) dari 11.548 orang (32,41% dari total investor).
- Porsi penjualan SR014 di Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 0,89% dari total penjualan, dengan porsi investor sebanyak 0,62% dari total investor. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan SR012 dan SR013, baik dari sisi nominal penjualan maupun jumlah investor.
- Jumlah investor baru SR014 sebanyak 11.928 orang atau 33,48% dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp4,28 triliun (25,63% dari total penjualan).
- Investor baru SR014 paling banyak berasal dari Generasi Y/Milenial, yaitu 5.293 orang (44,37% dari total investor baru).
Setelmen Sukuk Negara Ritel seri SR014 akan dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2021 dan dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 25 Maret 2021. Namun demikian, perdagangan di pasar sekunder baru dapat dilakukan pada tanggal 11 Juni 2021 karena SR014 memiliki minimum holding period sampai dengan tiga periode imbalan.
Di tahun 2021 ini, Pemerintah telah menerbitkan sebanyak 2 Instrumen SBN Ritel (ORI019 dan SR014) dengan total nominal penerbitan mencapai Rp42,70 triliun.
Penerbitan Instrumen SBN Ritel tersebut merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel. “Besarnya penjualan SR014 menunjukkan bahwa di tengah ketidakpastian pasar dan kondisi pandemi yang belum ada kejelasan kapan berakhir, minat investor ritel terhadap instrumen SBN masih sangat tinggi,” bunyi keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan RIsiko Kementerian Keuangan. (dya)