Senin, 21 Juni 2021
Jakarta,MINDCOMMONLINE.COM-Pemerintah daerah (Pemda) diminta memetakan komoditas unggulan daerahnya yang berpotensi ekspor, di samping mengoptimalkan mekanisasi dalam pengolahan lahan pertanian.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Sabtu (19/6), memberikan tiga arahan sektor pengembangan pertanian kepada para bupati, meliputi konsolidasi antarpemimpin daerah, merancang konsep tepat guna serta memanfaatkan penggunaan alat mesin pertanian, dan juga tiap daerah mampu menghitung komoditas apa saja dalam memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
Menurut dia, pemimpin daerah harus bisa merancang konsep pembangunan pertanian secara terukur dan tepat sasaran.”Kalau untuk ukuran seorang pimpinan daerah harus lebih tinggi lagi (targetnya) dan bukan hanya menembus pasar nasional, namun juga harus bisa menembus pasar internasional. Itu pasti bisa,” ujar Syahrul.
Selain itu, menurut Mentan, seorang pemimpin daerah harus jeli dan pintar dalam menentukan produk pangan lokal yang memiliki potensi ekspor. Misalnya, Indonesia memiliki produk kunyit merah yang saat ini dibutuhkan masyarakat dunia dan komoditas tersebut berpotensi besar untuk ekspor.
Mentan berharap semua proses pembangunan pertanian di daerah menggunakan mekanisasi sebagai alat penekan losses dan alat percepatan tanam. Kemudian, melakukan koorporasi petani agar skala ekonominya meningkat tajam.
“Dengan begitu, maka pembangunan pertanian daerah akan berjalan baik. Pertanian itu kan di depan mata kita dan kita bukan orang baru di dunia pertanian. Bayangkan saja untuk komoditas porang sebagai contoh, itu dalam delapan bulan pertama bisa menghasilkan Rp 40 juta. Delapan bulan kedua Rp 80 juta, dan delapan bulan ketiga bisa sampai Rp 200 juta per hektare,” katanya. (ki)