Jumat, 27 Agustus 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengajak kementerian dan
lembaga terkait, pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat mendukung kegiatan
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata Indonesia (BWI). Ajakan ini
sekaligus menandai peluncuran Gernas BBI dan BWI di Sulawesi Utara dengan tema “Dari
Sulawesi Menuju Mancanegara” yang dipopulerkan dengan tagar #PelangiSulawesi.
Kampanye Gernas BBI mengangkat potensi produk artisan dan wisata di wilayah Sulawesi,
khususnya Likupang, Sulawesi Utara yang merupakan salah satu destinasi wisata super prioritas.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar
Pandjaitan, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Bidang Daya Saing Dewan Kerajinan
Nasional (Dekranas) Bianca Lutfi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan para pelaku
UMKM Sulawesi.
“Kampanye Gernas BBI dan BWI #PelangiSulawesi merupakan upaya memperluas cakupan pasar
dan meningkatkan kualitas, serta daya saing produk artisan usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM) Sulawesi. Sulawesi Utara sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas diharapkan
dapat menghasilkan banyak UMKM yang onboarding di ranah digital,” kata Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi mengungkapkan, sebagai bentuk dukungan kepada pelaku UMKM, Kementerian
Perdagangan akan membangun pusat jajanan kuliner dan cinderamata di daerah destinasi super
prioritas Likupang. Hal itu sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo untuk memajukan
Likupang dan menaikkan taraf perekonomian masyarakat sekitar.
Menurut Mendag Lutfi, Sulawesi sudah telah lama dikenal akan potensi sumber daya alamnya.
Selain itu, Sulawesi juga memiliki sejarah perdagangan yang cukup panjang. “Masyarakat Bugis,
Sulawesi Selatan juga terkenal atas keberhasilannya membangun jaringan perdagangan ke
seluruh wilayah nusantara dan mancanegara. Semangat dan kegigihan berdagang masyarakat
Sulawesi inilah yang patut kita tiru dan menjadi inspirasi,” imbuh Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi mengapresiasi kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, PT Angkasa Pura,
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Indonesian E-Commerce Association (iDEA),
Bank BNI, dan Mahaka Group yang telah bekerja sama menyukseskan Gernas BBI
#PelangiSulawesi.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pihak-pihak terkait. Ke depan, kami terus
mengharapkan dukungan dan partisipasi penuh dari kita semua untuk menjadi pahlawan di negeri
sendiri dengan membeli dan memakai produk buatan Indonesia. Kita harus bangga buatan
Indonesia,” jelas Mendag Lutfi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan,
ekonomi nasional ditunjang oleh UMKM. “Ke depan, diharapkan pelaku UMKM Sulawesi Utara
dapat naik kelas dan masuk dalam ekosistem digital. Sehingga, Provinsi Sulawesi Utara dapat
berkontribusi secara signifikan untuk mencapai target Gernas BBI dan BWI,” kata Luhut.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan apresiasi kerja sama pemerintah pusat
dan daerah yang terus mendukung produk-produk lokal melalui digitalisasi UMKM. “Bank
Indonesia senantiasa mendukung langkah yang dilakukan Kementerian Perdagangan menggiatkan
Gernas BBI dan BWI. Bank Indonesia ikut berpartisipasi mendorong percepatan pemulihan
ekonomi nasional, salah satunya melalui digitalisasi sistem pembayaran,” kata Perry.
Transformasi Digital UMKM
Mendag Lutfi juga menjelaskan, kampanye Gernas BBI bertujuan meningkatkan jumlah UMKM
onboarding di platform digital. “Hingga pertengahan Agustus 2021, tercatat lebih dari 15 juta
UMKM atau 22 persen dari total UMKM di seluruh Indonesia telah onboarding ke platform
perdagangan elektronik. Dari 15 juta UMKM tersebut, lebih dari 7 juta merupakan hasil
onboarding selama masa kampanye Gernas BBI yang diluncurkan sejak Mei 2020,” terang
Mendag.
“Kami optimis target 30 juta UMKM onboarding di platform e-commerce akan tercapai jika
melihat perkembangan yang terus meningkat saat ini. Perkembangan positif ini kami harap dapat
memicu kinerja sektor perdagangan dan membantu pemulihan ekonomi nasional,” ungkap
Mendag Lutfi.
Mendag mengungkapkan ada dua kunci utama untuk mempercepat proses transformasi
digitalisasi UMKM Indonesia, yaitu dengan kolaborasi dan inovasi. “Kolaborasi yang sinergis dari
seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah, swasta, asosiasi dan perbankan dapat
membantu mewujudkan UMKM nasional yang tangguh, cakap, dan berdaya saing di pasar global.
Selanjutnya adalah inovasi. Para UMKM Indonesia harus terus beradaptasi dengan kemajuan
teknologi digital,” tutur Mendag Lutfi.
Lanjut Mendag Lutfi, dengan diterapkannya kedua kunci utama tersebut, dan didukung oleh
regulasi yang baik, pengadaan pelatihan dan pembinaan transformasi digital yang komprehensif,
serta akses pembiayaan yang inklusif, UMKM Indonesia dapat tumbuh dan berkontribusi lebih
terhadap ekonomi nasional.
Mendag Lutfi mengatakan, Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia, sangat
berpotensi menjadi salah satu pemain kunci dalam ekonomi digital dunia di kawasan ASEAN dan
dunia. Para pelaku usaha harus meningkatkan kemampuan untuk membaca dan menganalisa tren
pasar, jeli dalam melihat peluang baru di dalam negeri dan global, serta terus menciptakan
terobosan produk dan teknologi baru.
“Nilai ekonomi digital Indonesia pada 2020 tercatat sebesar Rp 632 triliun dan diproyeksikan akan
tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030 menjadi Rp 4.531 triliun apabila kita bisa
mengoptimalkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata. Hal itu akan terwujud
jika kita dapat menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dan disertai dukungan regulasi
yang komprehensif,” jelas Mendag.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengatakan, pemerintah daerah
berupaya mendorong pelaku UMKM untuk selalu berinovasi. Hal itu tidak lepas dari komitmen dan
konsistensi semua pihak untuk mengoptimalkan pengembangan produk lokal melalui Gernas BBI
dan BWI.
“Mari kita saling mendukung dan bersinergi untuk menjaga keberlangsungan UMKM di tengah
pandemi Covid-19. Kita ajak seluruh masyarakat untuk mencintai produk-produk buatan Indonesia
dan berwisata daerah,” kata Olly.
Pada triwulan kedua 2021 perekonomian Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar
7,07 persen YoY, dengan pertumbuhan kinerja sektor perdagangan sebesar 9,44 persen. Secara
khusus, transaksi niaga elektronik selama semester I 2021 tumbuh signifikan dengan nilai
mencapai Rp 186,7 triliun atau 63,4 persen dan diperkirakan akan mencapai Rp 395 triliun hingga
akhir 2021. (udy)