Peran KUR Dimaksimalkan, Bantu UMKM Bertahan di saat Pandemi

Oleh sukri

Jumat, 17 September 2021

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah akan terus memaksimalkan peran kredit usaha rakyat (KUR) guna  membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM)  bertahan saat pandemi COVID-19.

“Arahan Bapak Presiden, anggaran KUR ini ditingkatkan dan saat ini sudah ditingkatkan dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285 triliun dengan bunga tiga persen,” kata Airlangga, Jumat (17/9).

Airlangga menyebut KUR sekaligus untuk meningkatkan produktivitas UMKM agar bisa naik kelas dan go digital.

Selain bunga KUR sebesar tiga persen hingga 31 Desember 2021, pemerintah juga memberikan kebijakan penundaan angsuran pokok KUR dan relaksasi ketentuan KUR berupa perpanjangan jangka waktu serta penambahan limit plafon KUR yang diberikan kepada penerima KUR terdampak pandemi COVID-19.

Hingga 13 September 2021, KUR telah disalurkan sebesar Rp 179,54 triliun kepada 4,77 juta debitur, sehingga penyaluran KUR telah mencapai 63% dari target pada 2021 dengan non performing loan tetap terjaga di 0,99%.

Airlangga saat kegiatan penyaluran KUR dalam rangkaian kunjungan kerja di Kota Pekalongan, Kamis (16/9/2021), secara simbolis menyerahkan KUR kepada 17 debitur KUR BRI, BNI, Bank Mandiri, BPD Jateng, BSI, dan Kospin Jasa dengan nilai Rp 3,17 miliar.

Debitur yang hadir diwakili oleh pelaku usaha batik, pertanian, perkebunan, peternakan, konveksi, kerajinan, pedagang sayur dan ayam. Airlangga juga sempat berdiskusi secara langsung kepada sembilan penerima manfaat KUR yang menampilkan produk usahanya dalam booth UMKM.

“Saya mengapresiasi peran perbankan yang telah menyalurkan KUR dengan sangat baik. Penyalurannya tinggi sekaligus penyaluran bantuan pendampingannya juga tinggi. Semoga ini bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat bisa sejahtera,” ujar Airlangga.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir dalam kesempatan tersebut melaporkan perkembangan KUR di Provinsi Jawa Tengah sejak Januari 2021 sampai dengan 13 September 2021 yang telah mencapai Rp 32,08 triliun dan diberikan kepada 930.478 debitur.

“Proses penyaluran KUR di Provinsi Jawa Tengah selama tahun 2021 sebesar 49,69%  ada di sektor perdagangan, disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 24,39% dan jasa-jasa sebesar 12,92%,” kata Iskandar.

Sedangkan untuk Kota Pekalongan, penyaluran KUR sejak Januari 2021 hingga 13 September 2021 telah mencapai Rp 192,95 miliar yang diberikan kepada 5.598 debitur. Secara persentase tersebar ke beberapa sektor yaitu sektor perdagangan sebesar 56%, sektor industri pengolahan 23,72% dan jasa-jasa sebesar 17,27%.

Adapun dalam rangkaian kunjungan kerjanya, Menko Airlangga juga menyaksikan penyaluran bantuan pemberdayaan pesantren berupa bantuan untuk pembangunan dan renovasi program kemitraan Eureka Mart yang dikelola pesantren. Bantuan pemberdayaan tersebut disalurkan bagi 10 pesantren dengan masing-masing menerima Rp 200 juta. Melalui bantuan tersebut, pesantren diharapkan bisa melahirkan para santri yang mandiri dan berjiwa usaha.

Bantuan berupa kartu santri dari PT Telkom juga diserahkan kepada perwakilan pondok pesantren. Selain untuk mendukung administrasi, monitoring, dan transaksi santri, adanya kartu santri ini juga berdampak kepada UMKM dengan adanya ekosistem ekonomi digital terintegrasi yang telah didesain di dalamnya. (sr)

 

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment