Rabu, 22 September 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Pemerintah Republik Indonesia sukses melakukan transaksi liability management di pasar global untuk yang pertama kalinya dengan skema Tender Offer untuk membeli kembali delapan seri global bond yang dimiliki oleh investor. Antusiasme investor global untuk berpartisipasi dalam transaksi ini tercermin dari jumlah instruksi tender yang diterima untuk seluruh seri yang totalnya mencapai USD2,68 miliar.
“Pemerintah memutuskan untuk melakukan pembelian kembali global bond dengan nilai total USD1,16 miliar, dengan total pembayaran tunai (cash consideration) sebesar USD1,24 miliar,” bunyi keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
Berikut rincian hasil transaksi Tender Offer dimaksud:
Seri Global Bonds | Jumlah Pokok yang Diterima untuk Pembelian Kembali |
Faktor Prorata |
3,750% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2022 |
USD515.193.000 | 100% |
2,950% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2023 |
USD0 | NA |
3,375% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2023 |
USD239.050.000 | 75.9% |
5,375% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2023 |
USD180.781.000 | 100% |
5,875% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2024 |
USD0 | NA |
4,450% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2024 |
USD223.885.000 | 100% |
4,125% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2025 |
USD0 | NA |
4,750% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2026 |
USD0 | NA |
sumber: Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan
Transaksi liability management untuk Surat Berharga Negara dalam valuta asing di pasar global merupakan bagian dari upaya pengelolaan portofolio instrumen pembiayaan APBN. Pada transaksi ini, Pemerintah berhasil mencapai tujuan pelaksanaan transaksi liability management ini yaitu untuk memperpanjang maturity profile instrumen global bond serta melakukan penghematan biaya utang dari penurunan beban bunga, dengan memanfaatkan suku bunga pasar yang saat ini relatif rendah.
Sebagai bagian dari rangkaian transaksi liability management, pada tanggal 13 September 2021, Pemerintah juga telah berhasil melakukan pricing atas global bond dalam denominasi USD dengan format SEC Shelf Registered. Nominal global bond yang diterbitkan adalah sebesar USD1,25 miliar dalam dua seri, yaitu:
- Re-tap atas INDON 2,150% 07/28/2031 (seri RI0731) sebesar USD 600juta; dan
- Penerbitan baru untuk tenor 40 tahun sebesar USD650 juta
“Transaksi ini merupakan penerbitan dengan format SEC Registered yang kesepuluh dalam mata uang USD dan menunjukkan komitmen Pemerintah untuk menjaga likuiditas pasar sekunder global bond dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global. Selain untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum, hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah global bond Pemerintah melalui transaksi Tender Offer tersebut di atas,” demikian Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan .
Joint Bookrunner dan Joint Dealer-Managers dalam transaksi ini adalah BofA Securities, Citigroup, Crédit Agricole CIB, HSBC dan UBS. (udy)