Selasa, 5 November 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diminta untuk
memperkuat terobosan-terobosan kebijakan dalam menghadapi tantangan pelemahan
ekonomi nasional dan ekonomi global dengan kebijakan yang lebih kreatif dan inovatif.
Hal itu dikatakan Ketua Komisi XI DPR
Dito Ganinduto saat menggelar rapat kerja dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani
Indrawati dengan agenda evaluasi kinerja 2019 dan rencana kerja 2020.
“Komisi XI juga meminta Menkeu untuk menyiapkan mitigasi risiko terhadap
pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2019 yang meliputi sisi penerimaan, belanja dan
pembiayaan,” ujar Dito membacakan kesimpulan raker di Jakarta, Senin (4/11).
Komisi XI
akan mendalami permasalahan yang berkembang dalam rapat kerja dengan Menkeu 4
November 2019 melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan eselon I Kementerian
Keuangan.
Komisi XI DPR dan Menkeu menyepakati pembentukan Panitia Kerja (Panja), yaitu
Panja Penerimaan Pajak, Panja Penerimaan Bea Cukai, Panja Penerimaan Negara
Bukan Pajak, dan Panja Pembiayaan APBN.
Pada kesempatan tersebut, Menkeu memaparkan evaluasinya terhadap perekonomian
nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global pada 2019.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif stabil di atas 5%. Sementara
negara tetangga kita Singapura itu sempat mengalami pertumbuhan negatif,
terakhir hanya 0,1%. Vietnam masih cukup tinggi meskipun juga terjadi pelemahan
dikit,” kata Menkeu.
Jika melihat pertumbuhan ekonomi di banyak negara, lanjut Sri Mulyani, beberapa
mengalami penurunan, bahkan Amerika Serikat yang termasuk dalam kategori kuat dari
sisi pertumbuhan ekonomi, tak terelakkan mengalami perlambatan akibat kondisi
tersebut.
Jerman bahkan mengalami pertumbuhan negatif, meskipun terakhir hanya tumbuh 0,4%.
Sementara Tiongkok yang biasanya tumbuh 7%, diperkirakan hanya akan mencapai
pertumbuhan 5,5% hingga akhir 2019.
“Eropa, Inggris, Jepang dan India bahkan merosot tajam di kisaran 5%. Thailand
juga terpengaruh, Filipina juga begitu,” ungkap Menkeu.
Dalam kondisi tersebut, kendati pertumbuhan Indonesia relatif stabil, namun
tetap perlu mewaspadai kondisi tersebut. (ki)