Selasa, 5 November 2019
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap meluncurkan bank yang dikhususkan untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta para petani terkait dengan penyediaan permodalan.
“Mudah-mudahan masyarakat bisa menggunakan fungsi intermediasi perbankan ini dengan baik, nanti mereka (bank baru) saya minta khusus untuk mengurusi UMKM dan didalami dengan kekuatan modal yang ada,” kata Ganjar Pranowo di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (5/11).
Menurut dia, bank khusus UMKM dan petani yang akan diluncurkan pada awal 2020
itu merupakan hasil merger dari 29 Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Kredit
Kecamatan (BPR BKK).
Saat ini, lanjut Ganjar, proses merger telah sampai di Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan keberadaan bank baru khusus UMKM dan petani tersebut juga telah
diperkuat dengan peraturan daerah.
Ia berharap proses persiapan pembentukan bank itu akan selesai akhir tahun ini
sehingga tahun depan bisa jalan dan pada tahap awal akan terkumpul aset Rp 2,3
triliun melalui merger.
“Diharapkan ini akan berkembang secara bertahap sesuai dengan kemampuan
Pemprov Jateng maupun pemegang saham lainnya yakni kabupaten/kota,” ujar
Ganjar Pranowo.
Politikus PDI Perjuangan itu meminta Bank Jateng selaku bank pembina agar
membantu proses merger sehingga bisa menggunakan sistem dan manajemen yang
modern dengan teknologi informasi guna mengantisipasi kesalahan.
“Hari ini ada program mirip Mitra Jateng 25, namun suku bunganya 8%
dan sudah berjalan, mungkin belum populer, maka dengan merger ini kita harapkan
bisa lebih dikonsolidasikan dengan baik,” kata Ganjar Pranowo.
Orang nomor satu di Jawa Tengah itupun memiliki tiga harapan besar terhadap
bank baru yakni konsolidasi permodalan, manajemen yang modern, dan pelayanan
yang lebih baik untuk menangani UMKM.
“Kami berharap BPR BKK mengkonsolidasikan seluruh kekuatan perbankan kita,
sehingga dari sisi permodalan lebih kuat jejaring, juga lebih
terkonsolidasi,” ujar Ganjar Pranowo. (sr)