Jumat, 24 Desember 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Pemanfaatan dana desa telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di desa, terutama selama pandemi, kata Peneliti Muda Pusat Riset Ekonomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)Pihri Buhaerah.
“Kenaikan angka kemiskinan dan pengangguran di desa lebih rendah dibanding yang ada di kota, ini karena adanya dana desa,” kata Pihri dalam Media Briefing Outlook Perekonomian Indonesia 2022 di Jakarta, Kamis (23/12).
Dengan demikian, dana desa sangat efektif dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran yang lebih cepat pada sebuah desa.
BRIN mencatat total dana desa pada tahun 2015-2021 mencapai Rp 400,1 triliun.
Adapun pada 2016, jumlah desa tercatat 82.395 yang kemudian meningkat menjadi 83.381.
Kendati demikian, Pihri berharap dana desa bisa dikelola dengan lebih baik lagi mengingat masih terdapat beberapa masalah yang menghambat, seperti rentan penyalahgunaan wewenang dan finansial dan inisiasi program desa yang tidak terakomodasi dalam musrembangnas.
Kemudian, terdapat pula masalah mengenai dominasi elit desa dalam pengelolaan dana desa, hingga badan usaha milik desa (BUMDes) yang belum optimal dalam menerapkan prinsip kewirausahaan dan manajemen usaha yang baik.
Maka dari itu, ia berpendapat dana desa perlu dibantu dengan tata kelola pembangunan desa yang menempatkan proper governance maupun social inovation.
“Tanpa itu, rasanya desa tak bisa berkontribusi banyak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi,” tutup Pihri.(sr)