Rabu, 29 Desember 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) memfasilitasi 23 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) makanan minuman (mamin) untuk melakukan tes pasar di Lulu Hypermart Qbig BSD City, Tangerang Selatan, Banten. Tes pasar dijadwalkan berlangsung pada 25 Desember 2021—7 Januari 2022 mendatang. Langkah tersebut diambil sebagai upaya untuk mempersiapkan pelaku UKM tersebut agar mampu menembus pasar Timur Tengah yang merupakan pusat utama jaringan Lulu Hypermarket.
“Timur Tengah merupakan pasar yang besar dan produk mamin UKM Indonesia pun cukup disukai di sana. Melalui kerja sama dengan ritel global seperti Lulu Hypermarket,diharapkan produk mamin UKM Indonesia dapat semakin berkembang dan digemari di pasar Timur Tengah,”ujar Dirjen PEN Didi Sumedi secara terpisah. Para pelaku UKM yang difasilitasi adalah binaan Ditjen PEN yang telah mendapat berbagai fasilitasi, seperti pengembangan merek (rebranding), pengembangan desain produk melalui Designer Dispatch Service(DDS), dan sertifikasi produk ekspor.
Pelaku usaha tersebut adalah Najiya Food, PT Baitullah Cahaya Lillah, PT Petra Anugrah Tama, Candramawa, Gentong Mas, PT Darya Padma Enoes (Teh Dia), PT Dua Harimau Sumatera, PT Bumi Oma Hensin, PT Magna Alfa Trinitas, PT Dwi Sejahtera Nusantara, Sanra Food, Kahla, CV Mekanira Nusantara, PT Gadih Minang Anugrah, PT Ampera Wira Wijaya, Rumah Tempe Azaki, PT Abro Prima Makmur,CV Kuliner Makmur Sejahtera, CV Hugo Inovasi, CV Abon Cap Koki, Agradaya, Khansa Food, dan PT Matcha Muda Manggala.
Didi menambahkan, Kemendag menggandeng sejumlah ritel yang berbasis internasional untuk bisa memasarkan produk Indonesia, termasuk ritel asal Timur Tengah, Lulu Hypermarket. Melalui jaringan ritel global, diharapkan akan mempermudah ekspor produk UKM ke Timur Tengah.“Tes pasar ini bertujuan untuk melihat respons pasar terhadap produk yang ditawarkan dan efektivitas strategi pemasaran yang diterapkan. Hal itu juga menjadi sarana para pelaku usaha berlatih untuk memasuki pasar ritel internasional dan menjadi salah satu akses bagi produk para pelaku usaha untuk memasuki pasar global,”ungkap Didi. (dya)