Selasa, 12 November 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM- PT Pertamina (Persero) akan mengintegrasikan Blok Corridor
dengan Blok Rokan pada 2021 beserta dengan Kilang Dumai yang berada di Riau.
Hal tersebut dipastikan setelah melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi,
bersama Conocophillips (Grissik) Ltd, Talisman (Corridor) Ltd, dan Satuan Kerja
Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaksanakan
penandatangan kontrak kerjasama wilayah kerja (WK) Corridor di Jakarta, Senin
(11/11).
Penandatangan dilakukan oleh Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto, Direktur Utama PT
Pertamina Hulu Energi Corridor (PHE Corridor) Taufik Aditiyawarman, President
Conocophillips (Grissik) Ltd Bijan Agarwal, Regional Executive Director
Talisman Ferdinando Rogardo dan atas persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Persetujuan perpanjangan Kontrak Kerja Sama Wilayah Kerja Corridor telah
ditetapkan dengan porsi Pemegang Participating Interest (PI) ConocoPhillips
(Grissik) Ltd. (46%), Talisman Corridor Ltd. (Repsol) (24%), dan PHE Corridor
(30 persen). PI yang dimiliki para pemegang interes tersebut termasuk PI 10% yang akan ditawarkan kepada Badan Usaha Milik
Daerah.
Direktur Utama PHE Corridor, Taufik Aditiyawarman menjelaskan, ada kenaikan
komposisi Participating interest pada perjanjian kontrak kerjasama ini, semula
pertamina hanya memiliki PI 10% menjadi 30%.
Kontrak Bagi Hasil WK Corridor akan berlaku untuk 20 tahun, efektif sejak
tanggal 20 Desember 2023 dan menggunakan skema Gross Split. Perkiraan nilai
investasi dari pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) 5 tahun pertama sebesar US$
25.000.000 dan Bonus Tanda Tangan sebesar
US$ 250.000.000.
Berdasarkan data saat ini WK Corridor memiliki luas 2.095,25 Kilometer persegi
sebagian besar berada di Provinsi Sumatera Selatan. Pertamina juga memiliki 4
wilayah kerja aktif di area Sumatera Selatan yaitu Pertamina EP Aset 1, PHE
Jambi Merang, PHE Ogan Komering dan PHE Raja Tempirai.
“Lokasi WK Corridor berada di wilayah administrasi yang sama dengan WK Jambi
Merang yang saat ini dikelola oleh PHE Jambi Merang yaitu di Kabupaten Musi Banyuasin.
Tentu ini akan menjadi nilai tambah bagi Pertamina saat menjadi operator WK
Corridor,” jelas Taufik.
Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu menyatakan, Pertamina
menyambut baik keputusan Pemerintah yang telah menetapkan perpanjangan kontrak
kerjasama dan menyetujui kenaikan hak partisipasi Pertamina sebesar 30% di Blok
Corridor dari sebelumnya yang hanya 10%. Kenaikan hak partisipasi tersebut akan
dimulai setelah tahun 2023.
Dharmawan menambahkan peningkatan hak partisipasi bagi Pertamina merupakan
skema terbaik yang telah disepakati antara ketiga pihak pemegang PI yakni
Conoco Phillips (Grissik) Ltd, Talisman Corridor Ltd (Repsol), dan PT Pertamina
Hulu Energi Corridor. Menurutnya, skema ini baik untuk mengurangi risiko
operasi terhadap keberlangsungan dan juga tingkat produksi.
“Pertamina bersemangat untuk mengelola blok ini yang merupakan lapangan fractured
basement gas play yang menantang. Kami berkomitmen untuk melakukannya
dengan baik guna menjaga kesinambungan produksi di Blok tersebut,“ ujar
Dharmawan. (sr)