Senin, 18 November 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
mengatakan surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2019 membuktikan
keberhasilan program pemerintah.
“Pencapaian ini mengindikasikan berbagai program yang dijalankan oleh
pemerintah berada pada arah yang benar,” katanya di Jakarta, akhir pekan.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada Jumat melaporkan nilai perdagangan Indonesia
pada Oktober 2019 mengalami surplus US$ 161,3 juta atau lebih baik dibanding September 2019 yang defisit
US$ 163,9 juta.
Surplus Oktober 2019 tersebut juga lebih baik daripada periode sama 2018
dengan defisit cukup dalam sebesar US$ 1,75 miliar.
Tak hanya itu, pencapaian ini juga lebih baik dibandingkan konsensus pasar yang
dihimpun CNBC Indonesia dengan melibatkan 11 institusi yang memproyeksikan
neraca perdagangan pada Oktober 2019 mengalami defisit US$ 300 juta.
Perbaikan neraca perdagangan tersebut utamanya disumbangkan surplus nonmigas
sebesar US$ 990,5 juta, meskipun pada saat yang sama sektor migas masih mengalami
defisit US$ 829,2 juta .
Realisasi surplus nonmigas pada Oktober 2019 ini lebih tinggi dibandingkan
surplus pada September 2019 yang tercatat US$
598 juta dan periode sama tahun
lalu yang justru mengalami defisit US$ 386,9 juta.
Sementara itu, defisit migas pada Oktober 2019 sebesar US$ 829,2 juta juga
tetap perlu menjadi perhatian bersama, meskipun bila dibandingkan Oktober 2018
dengan berada di angka defisit US$ 1,37 miliar, pencapaian Oktober 2019
ini relatif lebih baik.
Sedangkan nilai ekspor pada Oktober 2019 mencapai US$ 14,93 miliar atau naik
5,92% dibandingkan September 2019.
Menko Airlangga menuturkan realisasi nilai ekspor pada Oktober 2019
melebihi ekspektasi yang diperkirakan banyak pengamat sehingga pemerintah pun
akan merencanakan berbagai hal untuk terus mendukung peningkatan kinerja
ekspor. “Salah satunya dari sisi kemudahan dan penyederhanaan proses perizinan
dan investasi melalui omnibus law,” ujarnya. (sr)