Jumat, 13 Mei 2022
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan potensi ekonomi digital Indonesia dan keseriusan dalam upaya pengembangan yang adil dan bermanfaat bagi semua, di hadapan para pengusaha Amerika Serikat. .
Dalam pertemuan yang menjadi bagian agenda Konferensi Tingkat Tinggi AS-ASEAN di Washington DC pada Kamis (12/5) waktu setempat, Jokowi mengatakan ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai US$ 146 miliar (sekira Rp2.132 triliun) atau nyaris separuh dari US$ 330 miliar (sekira Rp 4.821 triliun) di kawasan Asia Tenggara.
“Di Asia Tenggara nilai ekonomi digital diprediksi mencapai US$ 330 miliar pada tahun 2025, dan di Indonesia sendiri ekonomi digital tumbuh 20% per tahun untuk mencapai US4 146 miliar pada 2025,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Jumat (13/5).
Presiden Jokowi juga mengungkapkan iklim ekonomi digital di Indonesia, yang saat ini memiliki 2.346 perusahaan rintisan (start-up) atau terbanyak kelima di dunia.
Di antara jumlah tersebut, Indonesia memiliki dua startup yang kini telah mencapai status decacorn atau valuasi setara US$ 10 miliar dan delapan lainnya yang sudah menjadi unicorn atau valuasi hingga US$ 1 miliar.
Oleh karena itu Presiden Jokowi menyampaikan undangan terbuka kepada para pebisnis AS untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia.
“Saya sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika Serikat dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi digital capacity-building, serta mendukung kami masuk global value chain melalui digitalisasi,” kata Presiden Jokowi.
Pertemuan tersebut ditengahi oleh Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo serta US-ASEAN Business Council Ted Osius yang menghadirkan sejumlah pimpinan perusahaan AS antara lain Google, Chevron, Boeing, Qualcomm, ConocoPhillips, dan Marriot International. (ki)