Selasa, 17 September 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kebakaran
instalasi minyak di Arab Saudi dapat menyebabkan kerentanan baru bagi kondisi
perekonomian global.
“Ini adalah preseden yang belum pernah terjadi, pasti akan menimbulkan
dampak vulnerability dari munculnya serangan tersebut,” ujar Sri Mulyani
saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (16/9).
Menurut dia, insiden ini dapat menjadi sumber ketidakpastian baru karena
pasokan minyak dunia, yang sebagian besar disumbangkan Arab Saudi, dapat berkurang
hingga 50%.
Untuk itu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini akan mencari perkembangan
baru terkait proses pemulihan dari kebakaran tersebut dan menimbang dampaknya
kepada kinerja APBN.
“Disrupsi ini akan menimbulkan kenaikan harga, dan sudah terjadi kenaikan
hanya dalam waktu sehari. Kita lihat dampaknya permanen atau hanya
sementara,” kata Sri Mulyani.
Kelompok gerilyawan Yaman yang bersekutu dengan Iran, Al-Houthi, pada Sabtu
(14/9) menyerang dua instalasi minyak Arab Saudi, Aramco, termasuk instalasi
terbesar pemrosesan minyak di dunia.
Pemerintah Arab Saudi menyatakan telah mengendalikan si jago merah, tanpa
menjelaskan kondisi ini dapat mempengaruhi produksi minyak ekspor. Stasiun
televisi negara itu menyatakan ekspor minyak berlanjut.
Serangan pesawat tanpa awak terhadap pengekspor minyak terbesar di dunia
dilakukan saat raksasa minyak negara tersebut, Aramco, mempercepat rencana bagi
penawaran terbuka awalnya pada tahun ini.
Peristiwa tersebut terjadi setelah serangan lintas-perbatasan terhadap
instalasi minyak Arab Saudi dan tanker minyak di perairan Teluk. (sr)