Kamis, 28 November 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Kementerian Perindustrian mendorong penguatan kerja sama
Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) di bidang ekonomi, khususnya dalam
menumbuhkan perusahaan rintisan (startup), yang diharapkan dapat
mendongkrak pertumbuhan ekonomi kedua negara di tengah ketidakpastian kondisi
global.
“Kami ingin bersama-sama menginisiasi kerja sama di antara startup dan unicorn
Indonesia-Korea,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis
(28/11).
Sebelumnya, Menperin Agus turut mendampingi Presiden Joko Widodo menghadiri
ASEAN-Republic of Korea (RoK) Startup Summit dan ASEAN-RoK Innovation
Showcase di Busan Exhibition and Convention Center (Bexco).
Menurut Menperin, kolaborasi yang akan dijalankan secara bilateral itu tidak
sekadar mengidentifikasi sejumlah tantangan dan peluangnya saja, tetapi juga
untuk membangun ekosistem inovasi bersama yang bisa mendukung pertumbuhan,
keberlanjutan dan bahkan upaya meningkatkan keuntungan bagi startup dan unicorn
di kedua negara hingga ASEAN.
“Oleh karena itu, kami mengapresiasi penyelenggaraan ASEAN-RoK Startup Expo
2019. Dari ajang tersebut, kami berharap terjadinya berbagi informasi,
pengalaman dan best practices dalam penyusunan regulasi,” paparnya.
Selain itu, Agus meyakini kegiatan itu dapat menghubungkan pemangku kepentingan
yang relevan.
“Jadi, bisa saling berkolaborasi mengenai pameran teknologi inovasi dan produk
antar-startup, atau bahkan mencakup perluasan jaringan antar startup,
unicorn dan investor,” imbuhnya.
Agus menilai saat ini merupakan waktu yang tepat bagi startup di ASEAN dan
Korea untuk bersama-sama mendominasi dan memimpin lanskap startup dunia.
“Kami ingin melahirkan startup dan unicorn yang lebih besar,
lebih tangguh dan berorientasi pasar,” tandasnya.
Menperin mengungkapkan pada 2013, hanya terdapat 39 perusahaan rintisan di
seluruh dunia yang dikategorikan sebagai unicorn. Istilah unicorn sendiri,
yaitu startup yang berusia kurang dari 10 tahun dengan memiliki valuasi
lebih dari 1 miliar dolar AS.
“Enam tahun kemudian, pada pertengahan 2019, TechCrunch melaporkan sudah ada
sebanyak 452 unicorn dan startup di seluruh dunia dengan valuasi
kumulatif mencapai US$ 1,6 triliun. Pertumbuhan unicorn sangat cepat
pada 2018, karena dalam waktu 15 bulan, lebih dari 170 startup di
seluruh dunia mencapai status tersebut,” tuturnya. (sr)