Optimisme Anak Muda Cenderung tak Dibarengi Perencanaan Keuangan

Oleh sukri

Selasa, 16 Agustus 2022

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Director Consumer Insights Nielsen Indonesia Inggit Primadevi mengatakan optimisme anak muda Indonesia terhadap keuangan yang sehat pada masa depan tidak dibarengi dengan perencanaan dan tindakan untuk mencapai target itu.

“Sebanyak 42%  anak muda kita banyak yang pede terhadap kondisi finansialnya, namun sayangnya itu tidak dibarengi perilaku yang mendukung niatnya tersebut,” ujar Inggit dalam konferensi pers peluncuran OCBC NISP Financial Fitness Index 2022 di Jakarta, Senin (15/8).

Inggit mengatakan 80% anak muda belum melakukan pencatatan anggaran, hanya 26%  yang memiliki dana darurat, dan hanya 9%  yang memiliki produk investasi, seperti reksadana, saham dan tabungan berjangka.

Ia melanjutkan hanya 17%  anak muda yang memiliki pendapatan pasif, 8%  yang menggunakan uang sesuai anggaran, dan 22%  yang memahami produk investasi yang mereka miliki.

Lalu, menurut dia, sebanyak 35% anak muda masih sering meminjam uang kepada pihak keluarga atau teman, 58%  terindikasi semakin sering membayar minimum payment dari tagihan kartu kredit, dan 78%  tidak memahami manfaat dan risiko dari produk investasi.

“Mereka cenderung berinvestasi karena mengikuti tren di masyarakat dan menganggap investasi adalah cara cepat untuk mendapatkan keuntungan yang besar.” ujar Inggit.

Dalam kesempatan sama Retail Proposition Division Head Bank OCBC NISP Chinni Yanti TjTjhi juga memiliki kekhawatiran terhadap sedikitnya anak muda yang menabung dan berinvestasi secara terstruktur. Menurutnya, pada usia produktif, generasi ini harus mulai memikirkan cara agar uang dapat bekerja sendiri untuk mereka.

“Konsep transformasi menabung dan investasi tidak sekadar menyimpan uang, tetapi bagaimana kita mendapatkan imbal hasil yang lebih optimal melalui pemilihan produk yang sesuai dengan pengetahuan (risk appetite), profil risiko, dan jangka waktu investasi,” ujar Chinni.

Nielsen melakukan riset terhadap 1.335 responden usia 25 hingga 35 tahun di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar, pada April hingga Mei 2022. Responden dibagi menjadi tiga kategori yakni bergaji Rp 5 juta – Rp 15 juta per bulan, bergaji Rp 15 juta- Rp 40 juta per bulan dan bergaji di atas Rp 40 juta. (ki)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment