Rabu, 14 September 2022
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Pengoperasian Light Rail Transit (LRT) atau kereta layang ringan Jabodebek dipastikan sudah bisa dimulai pada Juni 2023, kata Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhson.
“Dari hasil pembahasan kami dengan para pihak yang terkait, diharapkan nanti bulan Juni tahun depan (2023) mulai beroperasi,” kata Entus dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan dan Adhi Karya di Jakarta, Selasa (13/9).
Dia mengatakan saat ini pembangunan proyek secara fisik sudah mencapai 96 persen. Namun, pihaknya masih perlu memastikan terlebih dahulu terkait faktor keamanan penumpang.
“Sampai saat ini pekerjaan fisik hampir selesai 96%. Cuma karena ini tanpa masinis, untuk memastikan safety-nya sesuai, ada tambahan dari berbagai pihak,” kata Entus.
Kereta layang ringan ini dioperasikan dengan Grade of Automation (GoA) level tiga atau tanpa masinis, yang merupakan pertama kali diterapkan pada sistem perkeretaapian di Indonesia.
Menurut dia, semua pengoperasian dan pengendalian akan dilakukan melalui sistem di unit depo seluas 11 hektar yang berlokasi di Bekasi Timur. “Tidak ada masinisnya, semua dikendalikan oleh sistem yang dikelola di depo,” kata Entus.
Entus mengatakan kereta layang ringan ini memiliki jalur sepanjang 44 kilometer (km) dengan tiga jalur lintasan, yakni Bekasi Timur – Cawang, Cibubur – Cawang dan Cawang- Dukuh Atas.
Dia menjelaskan nilai kontrak proyek kereta tanpa masinis ini mencapai Rp 23,3 triliun, dengan pola pembiayaan yakni sebesar Rp 4,2 triliun pembayaran dilakukan di akhir, dan sebesar Rp 19,1 triliun pembayaran dilakukan dengan periode tiga bulanan.
“Jadi kurang lebih (anggaran proyek) Rp 500 miliar per kilometer,” kata Entus.
Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan telah merevisi target Commercial Operation Date (COD) LRT Jabodebek menjadi pada semester I tahun 2023, dari yang sebelumnya ditargetkan pada tahun ini. (ki)