Indonesia Sukses Laksanakan Switch And Cash Tender Offer dan Penerbitan SEC Shelf Registered Global Bonds Sebesar US$2,65 Miliar

Oleh rudya

Kamis, 22 September 2022

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM  –  Pemerintah, Selasa (20/9),  telah berhasil melakukan transaksi liability management di pasar global dengan skema Switch and Cash Tender Offer untuk membeli kembali 6  seri global bond yang dimiliki oleh investor dengan masa jatuh tempo antara tahun 2023 s.d. 2038 Dengan skema yang digunakan pada transaksi kali ini, investor dapat memilih untuk menukarkan bonds yang dimiliki dengan global bond baru yang diterbitkan oleh Pemerintah (“Preferred Tenders”) atau menukar dengan pembayaran tunai (“Non-Preferred Tenders”).

Investor global menyambut baik transaksi ini, tercermin dari jumlah instruksi tender yang diterima untuk seluruh seri total mencapai USD325,21juta. Dari seluruh penawaran yang masuk Pemerintah memutuskan untuk memenangkan sebesar USD325,21juta yang terdiri dari USD263,72juta switch tender dan USD61,49juta cash tender. Berikut rincian hasil transaksi Tender Offer dimaksud:

 

Seri Global Bonds Jumlah Pokok yang Diterima untuk Ditukar (switch tender) Faktor Prorata Jumlah Pokok yang Diterima untuk Pembelian Kembali

(cash tender)

Faktor Prorata Jumlah Keseluruhan
Group 1 Bonds          
5.375% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2023 USD11.408.000 100% USD 0 N/A USD11.408.000
5.875% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2024 USD45.559.000 100% USD5.300.000 100% USD50.859.000
Group 2 Bonds          
4.750% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2026 USD77.043.000 100% USD21.725.000 100% USD98.768.000
8.500% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2035 USD33.004.000 100% USD4.335.000 100% USD37.339.000
6.625% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun 2037 USD58.267.000 100% USD13.971.000 100% USD72.238.000
7.750% Global Bonds yang jatuh tempo pada tahun4 2038 USD38.441.000 100% USD16.161.000 100% USD54.602.000

sumber: Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan

Transaksi liability management dengan skema Switch and Cash Tender Offer ini merupakan yang pertama di Asia sejak tahun 2018 dan juga merupakan transaksi pertama yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Hal ini mencerminkan komitmen Pemerintah Republik Indonesia sebagai salah satu penerbit paling inovatif di wilayah Asia yang terlihat dari kemampuan untuk mengelola maturity profile sembari meningkatkan likuiditas pasar global bond dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global.

Tujuan pelaksanaan transaksi liability management ini yaitu untuk memperpanjang maturity profile instrumen global bond serta melakukan penghematan biaya utang dari penurunan beban bunga. Transaksi tersebut merupakan transaksi buyback ke-3  yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, setelah 2  kali melakukan transaksi tender offer pada Maret 2022 dan September 2021.

Sebagai bagian dari rangkaian transaksi liability management, Pemerintah juga telah berhasil melakukan penerbitan global bond dalam denominasi USD dengan format SEC Shelf Registered dengan nominal yang diterbitkan adalah sebesar USD2,65 miliar dalam 3 seri. Berikut rincian hasil transaksi global bond dimaksud:

 

Seri : RI0927 RI0932 RI0952
Tenor : 5 Year (5 Tahun) 10Year (10 Tahun)  30 Year (30 Tahun)
Tanggal jatuh tempo : 20 September 2027 20 September 2032 20 September 2052
Tanggal pricing : 7 September 2022 7 September 2022 7 September 2022
Tanggal setelmen/penerbitan : 20 September 2022 20 September 2022 20 September 2022
Nominal yang diterbitkan : USD 750 juta USD 1,4 miliar USD 500 juta
Tingkat kupon : 4,150% 4,650% 5,450%
Yield : 4,400% 4,800% 5,550%
Price   98,889% 98,820% 98,547%
Par Call   3 bulan 3 bulan 6 bulan
Statistik Distribusi Investor
Berdasarkan Wilayah        
EMEA : 33% 24% 26%
Asia Pasifik : 37% 27% 22%
Amerika Serikat : 30% 49% 52%
Berdasarkan Jenis Investor        
Asset Managers / Fund Managers : 63% 72% 82%
Banks/Brokers : 20% 11% 2%
Insurance/ Pension Funds : 6% 8% 10%
Central Banks/ SSAs : 10% 8% 5%
Private Banks/Others   1% 1% 1%

sumber: Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan

Penerbitan SEC Registered kali ini merupakan sebuah pencapaian bagi Pemerintah Indonesia sebagai salah satu global issuer di Asia yang secara aktif menerbitkan global bond, dan menjadi negara Asia pertama yang menerbitkan global bond di US Market dalam empat bulan terakhir. Di tengah kondisi pasar global yang masih volatile, Pemerintah berhasil mendapatkan orderbook sebesar USD12 miliar atau 4,5 kali lipat dari total yang dimenangkan. Orderbook kali ini merupakan yang terbesar sejak masa pandemi (Maret 2020). Pada penerbitan kali ini, Pemerintah berhasil menekan harga (price tightening) di ketiga tranche penerbitan, terutama di tenor 30 tahun sebesar 5,55% (turun 45bps dari IPG 6,00% area). Sementara untuk tenor 10 tahun dan 5 tahun berhasil diturunkan sebesar 35bps dan 30bps.

Orderbook final untuk penerbitan tersebut melebihi jumlah USD2,5 miliar untuk tenor 5 tahun yang diperoleh dari 146 akun investor, USD3,5 miliar untuk tenor 10 tahun yang diperoleh dari 160 akun investor, dan USD3,0 miliar untuk tenor 30 tahun yang diperoleh dari 139 akun investor.

Transaksi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia kali ini merupakan penerbitan dengan format SEC Registered yang kedua belas dalam mata uang USD, sebagai bentuk komitmen Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan likuiditas pasar sekunder global bond dengan menyediakan instrumen yang dapat diperdagangkan oleh para investor global. “Selain untuk tujuan pembiayaan APBN secara umum, hasil neto dari penerbitan ini akan digunakan untuk membeli kembali sejumlah global bond Pemerintah melalui transaksi Tender Offer,” bunyi keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa.

Ketiga seri SUN yang diterbitkan pada transaksi kali ini diperkirakan akan memperoleh peringkat Baa2 dari Moody’s, BBB dari Standard & Poor’s, dan BBB dari Fitch* serta akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange dan Frankfurt Stock Exchange. Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah BofA Securities, Credit Suisse, Deutsche Bank, HSBC, dan JP Morgan, sedangkan yang bertindak sebagai co-Managers adalah PT BRI Danareksa Sekuritas and PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (rdy)

 

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment