Rabu, 4 Desember 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Target operasional Pelabuhan Patimban, di Kabupaten Subang,
yang awalnya diproyeksikan beroperasi pada Juni 2020 berpotensi mundur sekitar
tiga bulan atau menjadi sekitar September 2020.
Kemungkinan itu terungkap dalam rapat yang digelar Menko Kemaritiman dan
Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit serta
perwakilan dari Japan International Coorporation (JICA) di Jakarta, Selasa
(3/12).
Menurut Budi, pemerintah Indonesia merencanakan agar Juni 2020 penyelesaian
proyek tahap pertama pelabuhan tersebut bisa rampung. “Tapi Jepang minta
lebih konservatif. Kalau pun mundur paling tiga bulan,” katanya.
Mundurnya target penyelesaian tahap pertama lantaran pihak Jepang amat
berhati-hati soal kesiapan operasional pelabuhan, termasuk soal fasilitas dan
infrastruktur pendukung.
Kendati demikian, Budi mengatakan pemerintah akan tetap mengupayakan agar
proyek tersebut bisa rampung sesuai target Presiden Jokowi, yakni pada
Juni 2020.
Pemerintah akan melakukan evaluasi pada Januari 2020 untuk memastikan perlunya
perpanjangan waktu penyelesaian proyek.
“Pada dasarnya ada kesepakatan untuk memperhatikan itu akan diteruskan apa
tidak. Jadi nanti kita evaluasi, Januari akan rapat lagi, kita evaluasi,”
katanya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai progres pembangunan Pelabuhan Patimban,
di Kabupaten Subang, Jawa Barat, untuk tahapan pertama dengan investasi Rp29
triliun tergolong bagus dan sesuai harapan.
“Ya progresnya bagus dan kita harapkan yang tahapan pertama nih nanti akan
kita selesaikan di bulan Juni tahun depan,” kata Presiden Jokowi saat
meninjau pembangunan Pelabuhan Patimban, Jumat (29/11) siang.
Presiden berharap Pelabuhan Patimban akan menjadi sebuah pelabuhan besar,
nantinya di tahun 2027.
Pelabuhan tersebut diproyeksikan bisa menjadi hub pelabuhan untuk produksi
otomotif di kawasan ASEAN untuk ekspor ke Australia, Selandia Baru atau
negara-negara ASEAN lainnya. (ki)