FAO Dukung Pengembangan Pertanian Digital di Indonesia

Oleh sukri

Rabu, 28 September 2022

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) kembali menegaskan dukungannya terhadap  pengembangan pertanian digital (e-agrikultur) di Indonesia.

Direktur Jenderal (Dirjen) FAO Qu Dongyu dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di sela-sela Pertemuan Menteri Pertanian (AMM) G20 di Bali, Selasa (27/9), menyampaikan dukungan itu diberikan misalnya dalam tata kelola data pertanian dan penggunaan informasi geospasial.

“Digitalisasi memainkan peran penting dalam mempercepat kemajuan menuju pencapaian Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) dengan mendiversifikasi pendapatan dan membuka lapangan kerja dan peluang bisnis di dalam dan di luar pertanian, terutama bagi generasi baru petani dan kaum muda,” kata Dirjen FAO Qu Dongyu.

Dalam kesempatan yang sama, Qu juga memuji Ruang Kontrol Pertanian (Agriculture War Room) di Indonesia, yang menunjukkan manfaatkan penggunaan teknologi digital dalam pembuatan kebijakan yang berbasis data.

Dalam sesi berbeda, yaitu selepas pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Indonesia, Dirjen FAO menyampaikan pihaknya telah membina kerja sama dengan Indonesia dalam waktu kurang lebih 30 tahun.

Ia menyampaikan FAO bakal memperkuat kerja sama itu melalui kemitraan dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk para peneliti.

“Terkait itu, kami bersedia untuk memberi dukungan untuk pengelolaan big data, teknologi-teknologi baru, dan jaringan global FAO. Kami ingin membantu Indonesia agar dapat menjadi yang terdepan,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan dalam pertemuan bilateral dengan FAO pihaknya menunjukkan kebijakan dan strategi memperkuat ketahanan pangan di dalam negeri.

Ia juga menyebut FAO bakal memberi pendampingan, terutama mengirim para ahlinya, untuk memperkuat sektor pertanian di Indonesia, termasuk yang terkait dengan food estate.

“(Bantuan FAO itu akan diberikan) dalam waktu yang singkat (dekat),” kata Syahrul menjawab pertanyaan ANTARA terkait implementasi rencana pengiriman para ahli tersebut.

Indonesia menjadi anggota FAO sejak 1948, dan kantor perwakilan badan pangan PBB itu berdiri pada 1978.

Hingga saat ini, ada lebih dari 650 proyek dan program FAO yang diterapkan di Indonesia dengan dukungan lebih dari 1.600 tenaga ahli dan konsultan dari dalam negeri dan asing. (ki)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment