Jumat, 13 Desember 2019
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM- Pemerintah daerah (Pemda) diharapkan melakukan rapat koordinasi daerah (Rakorda) untuk mengindentifikasi kebutuhan bahan pokok atau sembako menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN). Langkah ini diperlukan, guna mengantisipasi gejolak harga yang biasa terjadi di saat-saat seperti itu.
“Pentingnya koordinasi dan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Dalam Rakorda itu harus dikoordinasikan langkah-langkah yang perlu dilakukan
pihak terkait dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok
menjelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020,” kata Kepala Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan
(Kemendag) Tjahya Widayanti saat melakukan kunjungan kerja di Pontianak,
Kalimantan Barat, Kamis (12/12).
Dia menyatakan rakorda tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan sinergi
dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan bahan kebutuhan pokok
dalam menghadapi Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
“Untuk menjaga inflasi bahan makanan pada tingkat yang stabil, beberapa
komoditas bahan pokok yang perlu diantisipasi pasokannya antara lain daging
ayam, bawang merah, telur ayam ras, dan gula. Kami mengimbau pemerintah daerah
memantau dan melaporkan keamanan dan kelancaran distribusi bahan pokok dan
jumlah stok bahan pokok yang dimiliki pedagang di pasar pantauan,” kata
Tjahya.
Tjahya melanjutkan hal itu perlu dilakukan guna mengetahui perkiraan kebutuhan
stok bahan pokok harian di pasar tersebut dan segera melaporkan jika ada
gejolak harga ataupun hambatan distribusi.
“Rakorda ini merupakan salah satu implementasi amanat rapat koordinasi
nasional bahan pokok di Jawa Timur pada 4 Oktober 2019. Pada kesempatan
tersebut, Menteri Perdagangan telah memberikan arahan untuk segera melakukan
langkah antisipasi menjelang Natal 2019 Tahun Baru 2020, mewaspadai tantangan
terkait kondisi kekeringan ekstrem, dan menjaga kelancaran pasokan ke
masyarakat, dan keterjangkauan harga di pasar,” katanya.
Rangkaian pantauan ke pasar rakyat dan rakorda itu berlangsung di 15 daerah
pantauan pada minggu ke-2 November hingga minggu ke-2 Desember 2019. Daerah
pantauan utama yaitu Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat sebagai
daerah yang mayoritas masyarakatnya merayakan Natal.
Sementara itu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI
Yogyakarta, dan Bali diprediksi berpotensi memberikan andil inflasi cukup tinggi.
Selanjutnya, Tim Penetrasi Pasar akan terjun ke 82 kabupaten/kota pantauan
untuk mengawal pasokan bahan pokok pada 16-20 Desember 2019. Pada kegiatan itu,
Tim Penetrasi Pasar akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Satgas
Pangan Daerah.
“Kami ingin agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan
tenang tanpa mengkhawatirkan gejolak harga kebutuhan pokok di pasar,” kata
Tjahya. (ki)