Jumat, 6 Januari 2023
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Investasi China di Kalimantan Timur (Kaltim) hingga triwulan III 2022 mencapai US$ 60,25 juta atau setara dengan Rp 864,61 miliar. Dengan kondisi itu, negara ini menempati posisi pertama dalam investasi Penanaman Modal Asing (PMA).
“Investasi PMA di Kaltim pada triwulan III 2022 mencapai US$ 307,32 juta atau Rp 4,41 triliun dengan sumbangan terbesar dari China,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Puguh Harjanto.
Investasi dari China senilai itu memberikan kontribusi sebesar 19,6%, sementara proyek yang dikerjakan sebanyak 11 paket yang tersebar pada sejumlah kabupaten/kota di Kaltim.
Sedangkan Singapura menduduki posisi ke-2 dengan investasi US$ 49,7 juta atau setara dengan Rp 713,31 miliar atau 16,17% dari total investasi yang masuk ke Kaltim, untuk 109 proyek. Sementara Korea Selatan berada di posisi ketiga dengan nilai US$ 49,45 juta atau setara Rp 709,67 miliar untuk 9 proyek.
Berdasarkan sektor usaha, katanya, maka subsektor pertambangan mendapatkan investasi terbesar US$ 142,79 juta, setara dengan Rp 2,08 triliun, atau sebesar 46,46% dari keseluruhan realisasi PMA. Subsektor lain yang memberikan kontribusi cukup besar adalah industri mineral non-logam ( US$ 42,55 juta) dan kehutanan (US$ 21,04 juta).
“Secara keseluruhan terdapat 8 subsektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terhadap nilai investasi PMA pada triwulan III 2022, kemudian ada 25 negara yang berinvestasi ke Kaltim untuk 18 subsektor lapangan usaha itu,” katanya.
Sedangkan dari sisi penyerapan tenaga kerja, subsektor pertambangan mampu menyerap 1.179 tenaga kerja (38,47%), serta tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan menyerap 1.039 tenaga kerja (33,85%).
“Disusul lapangan usaha dari subsektor industri mineral non-logam yang menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 233 orang, atau mencapai 7,59% dari total jumlah tenaga kerja Indonesia yang terserap pada triwulan III 2022,” kata Puguh. (ki)