Selasa, 17 Januari 2023
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berkomitmen bersinergi dan berkolaborasi dengan pelaku usaha bidang penjualan langsung (direct selling) untuk membangkitkan perekonomian nasional pascapandemi covid-19. Para insan pelaku penjualan langsung diharapkan juga bisamemasuki pasar internasional. Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan pada pembukaan Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Award 2022 yang diselenggarakan padaSabtu (14/1) di Jakarta.
APLI Awards 2022 bertemakan “Indonesia Bangkit –Pandemi Berlalu: Bersama APLI kita jadikan industri Direct Selling lebih maju dan ber-income tinggi untuk negara”.“Kemendag siap untuk bekerja sama agar perdagangan dan penjualan langsung dapat memberikan dampak positif bagi pelaku bisnis dan masyarakat, serta memberikan kontribusi dalam kebangkitan perekonomian Indonesia khususnya pascapandemi Covid-19. Kerja sama diperlukan karena kunci keberhasilan bangkit pascapandemi Covid-19 adalah kolaborasi,”kata Mendag Zulkifli Hasan.
Berdasarkan data olahan Portal Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) tahun 2022, telah terdaftar 478 Perusahaan Penjualan Langsung. Merujuk data publikasi dari World Federation Direct Selling(WFDSA) tercatat bahwa total penjualan langsung Indonesia tahun 2021 mencapai sebesar USD 1.537 juta. Kegiatan usaha penjualan langsung Indonesia tahun 2021 berhasil menyerap 17.240.000 tenaga kerja. Dari jumlah itu, sebanyak 61 persennyamerupakan tenaga kerja wanita.
Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi penyelenggaraan APLI Award 2022 sebagai ajang penghargaan kepada para Top Leadersyang mampu memasarkan produk secara langsung ke masyarakat sampai ke pelosok negeri sehingga produk-produk direct sellingdapat dikenal dan dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia. “Saya ucapkan selamat dan sukses kepada APLI yang telah berhasil menyelenggarakan APLI Awards 2022 sebagai salah satu bentuk dukungan dari asosiasi kepada Pemerintah,”imbuhnya. Kemendag, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, berkomitmen mendukung Indonesia Maju 2045, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,7 persen per tahun dengan terus melakukan reformasi struktural, memanfaatkan bonus demografi dan kemajuan teknologi, serta meningkatkan daya saing ekonomi.