Senin, 23 Desember 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif
meminta PT Freeport Indonesia untuk mengutamakan masyarakat Papua, terkait
transisi penambangan dari tambang terbuka (open pit) Grasberg menuju tambang
bawah tanah (underground mine).
“Wilayah ini memiliki potensi sumber mineral yang sangat besar. Harus kita
manfaatkan. Saya senang bila pekerjaan ini banyak dilakukan oleh putra-putri
lokal dari Papua. Ini harus menjadi perhatian khusus dari manajemen Freeport
untuk selalu membina, meningkatkan SDM (sumber daya manusia) yang ada,”
kata Arifin di Papua, Minggu (22/12).
Pemerintah, sambung Arifin, tengah melakukan diskusi dengan manajemen PT
Freeport Indonesia terkait pengembangan SDM.
“Kami ada program politeknik (pertambangan). Ini memfasilitasi SDM lokal
yang nantinya bisa menjadi potensi andalan daripada industri pertambangan PT
Freeport Indonesia. Kita harus bisa bina agar menciptakan keharmonisan di
masyarakat Papua. ini obsesi Pemerintah yang di dukung oleh
Undang-undang,” jelasnya.
Berdasarkan data yang ada sampai dengan tahun 2019, tenaga kerja langsung PT
Freeport Indonesia sebanyak 6.943, terdiri dari tenaga kerja asing sebanyak 152
orang, dan tenaga kerja Indonesia sebanyak 6.791 orang.
Sementara itu, Arifin juga menyoroti kelanjutan proses produksi PT
Freeport Indonesia yang akan dilakukan di tambang bawah tanah. “Terkait
kontinuitas produksi mining coper yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia,
coba cari fast track dan penelitian-penelitian agar bisa mengurangi
resiko-resiko yang bisa mengurangi hambatan produksi,” ungkap Arifin.
Salah satunya hambatan yang menjadi tantangan terbesar adalah terkait pemisahan
air dengan dalam proses penambangan (wet max). “Saya percaya dengan
kemampuan PT Freeport Indonesia yang sudah berkecimpung sudah lama di dunia
pertambangan,” kata Arifin.
Sebagaimana diketahui, mulai tahun 2020 sampai dengan 2023 direncanakan untuk
dilakukan penambangan bawah tanah menggantikan Grasberg open pit, di
wilayah DOZ, Big Gossan, DMLZ dan Grasberg Block Cave. Volume penambangan bawah
tanah yang direncanakan pada tahun 2020 sebesar 96 ribu ton/hari, tahun 2021
sebesar 160 ribu ton/hari, tahun 2022 sebesar 216 ribu ton/hari, dan tahun 2023
sebesar 217 ribu ton/hari.
Saat ini, PT Freeport Indonesia sendiri memiliki 6 (enam) blok/prospek dengan
volume tambang sebesar 2.756.729 kilo ton dengan kadar rata-rata Cu 0,67
persen; Au 0,59 gr/ton; dan Ag 3,51 gr/ton. Sedangkan cadangan sebesar
1.869.083 kilo ton dengan kadar rata-rata: Cu 1,03 persen; Au 0,79 gr/ton dan
Ag 4,52 gr/ton. (ki)