Jumat, 27 Desember 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki
Hadimuljono berkomitmen akan merampungkan jalan akses ke Pelabuhan Patimban
pada bulan April 2020.
“Kami akan selesaikan pada April 2020, karena pada Mei – Juni 2020 Pelabuhan
Patimban akan beroperasi,” ujar Basuki, Jumat (27/12).
Hingga November 2019, progres atau perkembangan pembangunan jalan akses
sepanjang 8 kilometer yang terletak di samping pelabuhan Patimban ini telah
mencapai 55,8%.
Sementara itu Menteri Agraria, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata atau
Minister of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Jepang,
Kazuyoshi Akaba mengatakan pihaknya sangat berharap agar jalan akses tersebut
dapat selesai tepat waktu.
Menurut Akaba, penyelesaian jalan akses itu penting untuk segera dirampungkan
karena banyak perusahaan Jepang tertarik untuk memanfaatkan Pelabuhan Patimban
sebagai kegiatan ekspor-impor produk.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai pembangunan jalan tol akses
Pelabuhan Patimban dengan konstruksi layang melindungi areal persawahan di
wilayah sekitarnya.
Jalan akses Pelabuhan Patimban dibangun dengan menggunakan tiga metode
konstruksi yang sebagian besar elevated (jalan layang). Hal ini dikarenakan
kondisi tanah di sekitar lokasi berupa persawahan dengan kontur tanah yang
lunak. Ketiga konstruksi dibangun terdiri dari pile slab sepanjang 5,9 Km,
flyover sepanjang 1,6 kilometer, dan flexible pavement sepanjang 0,7 kilometer.
Mengingat ketersediaan infrastruktur jalan sangat krusial untuk menunjang
Pelabuhan Patimban yang akan menjadi pelabuhan internasional terbesar di
Indonesia selain Pelabuhan Tanjung Priok.
Selain itu Kementerian PUPR juga tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol
yang akan menghubungkan Pelabuhan Patimban dengan Jalan Tol Cikopo – Palimanan
(Cipali) sepanjang 29,8 kilometer dari eksiting Subang.
Saat ini sudah ada pemrakarsa Akses Tol Pelabuhan Patimban yakni konsorsium
antara PT Jasa Marga, PT Surya Semesta Internusa, PT Daya Mulia Turangga dan PT
Jasa Sarana dengan nilai investasi sekitar Rp 6,35 triliun. (sr)