Senin, 18 September 2023
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 mencatat surplus sebesar US$ 3,12 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada Juli 2023 sebesar 1,29 miliar dolar AS. Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. “Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain guna terus meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional, kata Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Jumat (15/9).
Surplus neraca perdagangan Agustus 2023 terutama didorong oleh peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas. Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat sebesar 4,47 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus nonmigas bulan sebelumnya sebesar 3,20 miliar dolar AS. Perkembangan ini didukung terutama oleh peningkatan ekspor nonmigas dari 19,64 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya menjadi 20,69 miliar dolar AS.
Peningkatan ekspor nonmigas tersebut terutama bersumber dari kenaikan ekspor komoditas bijih logam dan CPO seiring dengan harga komoditas global yang masih tinggi. Kenaikan ekspor nonmigas juga tercatat pada produk manufaktur seperti pakaian dan aksesorinya serta barang dari tembaga.
Berdasarkan negara tujuan, kinerja ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia.
Sementara itu, impor nonmigas tetap kuat sejalan dengan berlanjutnya perbaikan aktivitas ekonomi. Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun dari 1,91 miliar dolar AS pada Juli 2023 menjadi 1,34 miliar dolar AS pada Agustus 2023. (rdy)