Rabu, 15 Januari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan aplikasi
INSWMobile untuk mempermudah akses terhadap pelacakan dokumen dan informasi
terkait ekspor melalui perangkat selular.
Kepala Lembaga National Single Window Agus Rofiudin, menyebutkan dokumen yang
dapat dilacak oleh aplikasi ini adalah status Pemberitahuan Impor Barang (PIB),
Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Surat Keterangan Asal/Certificate of Origin
(SKA/CoO) serta larangan dan pembatasan (lartas) pada laman Indonesia National
Trade Repository (INTR).
“Sifatnya yang mobile tentunya akan memudahkan para pelaku usaha mengakses
berbagai informasi yang mereka butuhkan di mana saja dan kapan saja,” katanya
di Kantor INSW, Jakarta, Rabu (15/1).
Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto mengatakan bahwa aplikasi
ini juga mampu meningkatkan akuntabilitas sebab dapat membantu para stakeholder
dalam mendapatkan informasi.
“Misalnya untuk mengecek kenapa PIB ini masuk dengan Harmonized System (HS)
yang beda padahal menurut INSWMobile HS nya ini sehingga kena bea masuknya ini.
Jadi kalau suatu kegiatan bisa diakses publik maka meningkatkan akuntabilitas
juga,” jelasnya.
Hadiyanto memberikan masukkan terhadap aplikasi tersebut agar dilakukan
penyempurnaan dan pembaharuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat terkait ekspor
dan impor yang terus berubah setiap waktu.
“Penyempurnaan aplikasinya maupun pengertian aplikasi dari dalam supaya lebih
aktif lagi sehingga berbagai kebutuhan terkait informasi mengenai ekspor impor
itu bisa lebih baik,” ujarnya.
Ia menekankan kolaborasi harus terus dilakukan antara LNSW, Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), serta pemerintah
lainnya agar aplikasi ini dapat terus berkembang dan maju.
“Ke depan kolaborasi harus terus ditingkatkan agar bisa lebih memperkaya lagi
fitur-fitur aplikasi mobile ini yang mungkin akan banyak dicari oleh
masyarakat,” katanya.
Tak hanya itu, Kepala Lembaga National Single Window Agus Rofiudin menambahkan
bahwa sinergi yang baik antar pemangku kepentingan merupakan kunci untuk
mencapai keberhasilan dalam meningkatkan kinerja ekspor tanah air.
“Sehingga tujuan pemerintah sebagaimana arahan Presiden untuk meningkatkan
neraca perdagangan nasional melalui peningkatan kinerja ekspor dapat kita
capai,” ujar Agus. (ki)