Selasa, 21 Januari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Produsen kue keranjang, makanan khas Imlek, di Cianjur, Jawa
Barat, meski sudah mendapatkan pesanan sejak satu bulan sebelumnya, angkanya
menurun hingga 50% dibandingkan Imlek tahun lalu.
“Tahun lalu kami mendapat pesanan hingga tiga ton kue keranjang dari
sejumlah wilayah di Jabodetabek dan Bandung. Imlek tahun ini, pesanan sudah
datang sejak satu bulan terakhir, namun jumlahnya menurun,” kata Wawa Ang
(47) produsen kue keranjang pada wartawan, di Cianjur, Senin (20/1).
Setiap tahunnya, kata dia, proses pembuatan kue keranjang sudah dimulai sejak
satu bulan menjelang Imlek. Namun bedanya dengan tahun lalu, pesanan kue
keranjang menjelang Imlek 2020 mengalami penurunan sekitar 50% menjadi 1,5 ton.
Ia memperkirakan penurunan pesanan terjadi karena daya beli masyarakat yang
hendak merayakan tahun baru China juga menurun. Selain itu, menurut dia,
bagi-bagi kue keranjang pun kini sudah jarang dilakukan, meskipun harga
per kilogram stabil yaitu Rp 45.000.
“Sampai hari ini harga bahan baku tidak ada yang mengalami lonjakan. Untuk
bahan baku kue keranjang masih normal, termasuk harga jual di pasaran pun,
tidak terlalu tinggi Rp45.000 per kilogram,” kata Wawa Ang.
Ia menjelaskan kue keranjang bagi warga Tiong Hoa merupakan makanan wajib yang
harus ada saat perayaan Imlek. Selain untuk dikonsumsi, kue keranjang juga
digunakan untuk sajian bagi leluhur yang diletakkan di atas altar karena
dipercaya akan membawa berkah.
“Untuk saat ini sebagian besar pesanan yang masuk sudah terkirim, kami
masih memproses beberapa ratus kue keranjang pesanan dari Bandung dan Sukabumi.
Kami masih menerima pesanan sampai akhir bulan,” kata Wawa Ang. (sr)