Industri Penjualan Langsung perlu Bertransformasi ke Digital

Oleh sukri

Senin, 15 Januari 2024

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Industri penjualan langsung diusulkan perlu bertransformasi ke digital untuk menjaga keberlanjutan industri tersebut.

“Industri penjualan langsung harus segera bertransformasi dari yang bersifat konvensional door to door menjadi bersifat digital, sehingga dapat memasarkan secara luas untuk membangun, meningkatkan, dan mempertahankan reputasi dan kelangsungan industri penjualan langsung,” kata Ketua Umum Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) Kany V Soemantoro  dalam acara APLI Awards 2023 di Jakarta, Sabtu (13/1).

Menurut dia, kelangsungan industri penjualan langsung dapat diwujudkan dengan cara membangun bisnis penjualan langsung di dunia digital, memahami profil penjual langsung secara menyeluruh dan mengukur dampak kolektif terhadap loyalitas dan kepercayaan masyarakat.

Sebagai contoh, di beberapa negara, telah mengizinkan penjualan produk-produk penjualan langsung untuk dijual melalui marketplace, antara lain Malaysia, sedangkan di Thailand, Brasil dan China dapat menjual produk-produk penjualan langsung melalui platform digital marketing.

Ia mengatakan pada era digital saat ini, hampir semua proses bisnis di dunia telah memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik, pertukaran, penjualan barang, pelayanan jasa dan informasi secara elektronik.

“Saat ini industri penjualan langsung mampu mendongkrak perekonomian negara dengan cukup signifikan, sumbangan terhadap produk domestik bruto di dominasi oleh konsumsi rumah tangga serta berkontribusi positif dalam mengurangi angka pengangguran di Indonesia,” ujarnya.
 

Sementara Sekretaris Jenderal APLI Ina Rachman menuturkan agar industri penjualan langsung dapat terus bertumbuh di era digital, maka diperlukan peraturan khusus untuk mengatur dan membolehkan kegiatan industri penjualan langsung melalui platform digital.

Hal itu akan dapat mengubah paradigma “bisnis klasik” dengan menumbuhkan model-model interaksi dan transaksi yang modern antara perusahaan penjualan langsung dengan para mitra usahanya secara virtual tanpa menghilangkan ciri distribusi eksklusifnya. (ki)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment