Senin, 3 Februari 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Awal pekan ini, sentimen penyebaran virus Corona menjadi faktor serius pada bursa saham di Asia. Bursa saham Jepang, Nikkei 225, bursa saham China, SSEC, dan bursa saham Singapura, Street Time Index kompak menunjukkan pergerakan negatif hari ini.
Indeks Nikkei 225 siang ini tercatat turun 238 poin (1,02%) ke 22.962. Sementara Indeks Shanghai melemah 233 poin (7,93%) ke 2.742, dan Indeks Strait Times turun 31 poin (1,03%) ke 3.123.
Lain halnya dengan bursa saham Hong Kong. Justru di sini bursanya berhasil hijau hari ini. Bursa Hang Seng siang ini tercatat menguat 71 poin (0,27%) ke level 26.383.
Namun, efek yang paling dalam dialami bursa saham China. Hari ini bursa baru kembali dibuka setelah liburan Imlek. Hari ini sempat anjlok hingga 9% di awal pembukaan. Saham-saham ritel terkena koreksi paling dalam, disusul oleh saham-saham manufaktur, konsumer, dan bahan dasar.
Sementara saham alat kesehatan malah melonjak, diuntungkan oleh situasi sekarang ini. Pemerintah China sebelumnya sudah menyatakan akan menyuntik bantuan untuk perusahaan di pasar modal.
Bursa saham Indonesia juga ikut kena imbasnya. IHSG meninggalkan level 6.000 sejak pekan lalu dan siang ini diparkir negatif ke 5.909.
Bursa saham AS juga melemah secara tajam pada penutupan perdagangan Jumat lalu. Pelemahan tersebut disebabkan oleh ketakutan akan penyebaran virus Corona, di mana AS telah mengumumkan kondisi gawat darurat, menyusul pernyataan resmi WHO yang mengumumkan keadaan darurat global. (ulf)