Rabu, 26 Februari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM- Pemberian beberapa insentif untuk sektor pariwisata
merupakan upaya mengurangi dampak virus corona jenis Covid-19 terhadap
sektor tersebut yang saat ini saja diperkirakan mengalami kerugian Rp 6,9
triliun per bulan
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan,
pemerintah telah mengkaji sektor-sektor terdampak pelemahan ekonomi
global akibat virus corona sehingga dapat diberikan stimulus dan tetap ada
kegiatan perekonomian di dalamnya.
“Itu adalah satu paket yang dipikirkan pemerintah, ke mana dia kenanya.
Jadi, pertumbuhan ekonomi dunia itu kenanya di beberapa titik, nah itu
lah yang kemudian diberikan stimulus,” katanya, Selasa (25/2).
Suahasil menyebutkan pemberian insentif itu dilihat berdasarkan hal-hal yang
menunjang wisatawan untuk datang seperti adanya tiket pesawat murah, biaya
penginapan murah, hingga ketersediaan berbagai jenis makanan yang murah.
“Apa yang dicari wisatawan domestik? Nyari tiket murah, enggak? Nyari hotel
murah, enggak? Terus nyari apa lagi? Makan murah. Itu yang kita pikirkan,”
ujarnya.
Suahasil menyatakan selama ini sektor pariwisata sangat terdampak oleh wabah
corona dengan adanya penghentian wisatawan China serta sedikitnya wisatawan
asing yang masuk ke Indonesia.
Oleh sebab itu, ia menuturkan melalui pemberian insentif ini diharapkan dapat
meningkatkan wisatawan domestik untuk menggantikan posisi wisatawan asing
tersebut sehingga tetap terjadi pergerakan ekonomi.
“Diharapkan ada gerak ekonomi di situ dan enggak ikut turun. Kalau
wisatawan asing turun, maka diganti wisatawan domestik. Itu yang disebut global
value chain sehingga kita desain satu paket komplit,” katanya.
Di sisi lain, Suahasil mengatakan pihaknya belum dapat memastikan total
kerugian ekonomi Indonesia karena virus corona karena masih akan dilihat dan
dipantau secara terus menerus.
“Kita berharap itu (insentif) bisa menggantikan potensi dari penurunan ekonomi
dunia yang berimbas ke Indonesia. Nah seberapa besar? Kita lihat ke depannya,”
ujarnya.
Sementara itu, pada Selasa (25/2/2020), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman
dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sektor pariwisata Indonesia
ditaksir mengalami kerugian hingga US$ 500 juta (sekira Rp 6,9 triliun) per
bulan karena wabah corona.
“Data dari Bank Indonesia, bidang pariwisata US$ 500 juta per bulan kerugiannya,” katanya.
Pemerintah memberikan insentif berupa diskon avtur kepada bandara di sembilan
destinasi wisata dengan total diskon Rp 265,5 miliar yang berlaku tiga bulan.
Kemudian, insentif untuk wisatawan mancanegara dengan alokasi tambahan sebesar
Rp 298,5 miliar yang terdiri atas alokasi untuk maskapai dan agen perjalanan
diberikan diskon khusus totalnya Rp 98,5
miliar.
Untuk wisatawan dalam negeri diberikan insentif Rp 443,9 miliar dalam bentuk diskon
harga tiket pesawat 30% yang berlaku
untuk 25% jumlah tempat duduk dengan
tujuan 10 destinasi wisata selama tiga bulan.
Selanjutnya, pemerintah membebaskan pajak hotel dan restoran di 10 destinasi
wisata dengan kompensasi pemerintah daerah yang terdampak akan diberikan
subsidi Rp 3,3 triliun.
Daerah-daerah yang diberikan insentif tersebut adalah Danau Toba, DI
Yogyakarta, Malang, Manado, Bali, Mandalika, Labuan Bajo, Bangka Belitung,
Batam, dan Bintan. (ki)